CINTA SUKA-SUKA
karya: I MADE NOVA
karya: I MADE NOVA
Sebagai gambaran,
namaku I MADE NOVA. Tubuhku proporsional jika berat badanku bisa ditambah 8 kg
lagi.
Dengan model rambut alakadarnya, aku begitu tampan jika dilihat dari ujung
sedotan. Tahu pesepakbola tersohor Cristiano Ronaldo? Ya, aku lebih tampan dari
Didier Drogba. (hey tunggu dulu, apa hubungannya dengan Cristiano Ronaldo?)
tenang berada!! Aku tidak akan
membandingkan ketampanannya denganku, karena aku cukup sadar diri kok. Nah kali
ini aku akan menceritakan tentang pengalaman cinta pertamaku.
Waktu itu, aku duduk
dibangku kelas 6 SD. Banyak cewe-cewe bilang aku mirip actor Vino G. Bastian,
tapi giginya saja. Hahaha dasar!! Saat itu aku mulai bisa merasakan adanya
getaran cinta dalam dadaku. Misalnya saat aku mulai suka dengan seorang cewe yg
sekelas denganku. Sebut saja namanya Rina (nama samaran). Cewe yg begitu
cantik, manis, seksi dan putih. Bahkan jauh lebih putih dari seekor sapi. Sudah
sangat lama aku mengamati gerak-geriknya. Mulai dari makanan yg disukainya
sampai bedak yg dipakainya, serta kapan jadwal ngupilnya tidak luput dari
kedektifanku.
Rina sangat menyukai pelajaran
matematika.
Saat ku tanya apa cita-citanya, dia menjawab : “aku ingin menjadi
novelis”, “lalu apa hubungannya dengan matematika?”, “ada”, “apa?” “ada apa
tanya-tanya, ada masalah?”. Jawaban dia sangat frontal. Setidaknya anda sudah
bisa membayangkan bagaimana sifatnya.
Perasaanku semakin
menjadi-jadi padanya, sama seperti kepompong yg menjadi seekor kupu-kupu. Saat
pulang sekolah, aku mencoba mengajaknya balik bareng meski saat itu rumahku
jauh lebih dekat dengan sekolahan daripada rumahnya. Saat itu juga dia pulang
naik sepeda, sedangkan aku jalan kaki. Dan kebetulan juga, kalau dia pulang
sekolah lewatnya depan rumahku. (Ha, berarti aku nebeng dong?, bisa anda
fikirkan sendiri. Dia pun tidak menolaknya. Saat itu aku merasa senang sekali.
Ada rasa bahagia bisa pulang bareng dia, sekaligus pulang gak harus jalan kaki.
Namun, saat aku mulai
mencintainya, ternyata ada cowo lain yg juga naksir padanya. (sialan loe,
ikut-ikutan aja).
Saat itulah kami terlibat “cinta segitiga”. Kami berlomba-lomba untuk
mendapatkan Rina. Bahkan kami sampai taruhan untuk mendapatkannya, yaitu dengan
balapan motor. Ini balapan yg sangat unik, bahkan hanya ada satu di Asia
Tenggara. Saat
itu aku berhasil memimpin start hingga jauh.
Dia tidak
bisa mengejarku yg sudah jauh didepannya. Namun, saat aku hampir mencapai garis
finish, tiba-tiba jam main playstation kami sudah habis. Bahkan sampai diadakan
rapat, akhirnya juri (penjaga ps) memutuskan aku yg menang. Karena saat itu aku
yg memimpin balapan. Sesuai kesepakatan yg berlaku, maka dia harus mundur dari
persaingan.
Suatu hari aku
memberanikan diri untuk menembaknya.
Eiiits, bukan berarti aku membunuhnya. Rasanya seperti berdiri ditengah
rel dan datang sebuah kereta yg sangat cepat memberi salam padaku. Takut dan
gugup, dengan modal ketampananku, aku memberanikan diri mendekatinya. “hey,
lagi ngapain?” kataku sambil gugup, “kamu gak bisa lihat, ya?”. “nggak...” “oh
pantesan”. “eh, maksudku nggak begitu”. “lalu?”. Dengan sedikit gugup, kaki
bergetar hebat, dan tubuh menggigil, akhirnya aku memberanikan diri berkata.
“aku mau bilang, kalau aku ... suka sama kamu”. “kamu yakin?” Tanya balik
dia. “aku yakin, kamu adalah wanita terbaik yg pernah aku temui”. Nampaknya dia
tidak marah saat aku ngomong begitu. Bahkan wajahnya yg judes banget itu, seakan
manis melebihi manisnya madu tawon asli.
Dengan sangat lembut, dia
menjawab pertanyaanku. “sebenarnya, aku juga kan suka sama kamu. Aku mau jadi
pacar kamu. Tapi sesaat saja ya?”. “maksud kamu?” tanyaku semakin bingung.
“sesaat saat tuhan mempertemukan kita dalam pelaminan dan aku tidak lagi menjadi
pacarmu, melainkan akan menjadi istrimu yg akan menemanimu selamanya”. “ciee, manis
banget, kayak orangnya”.
.Gak terasa 6 bulan
telah berlalu sekolah gue ngadain acara perpisahan dan sekaligus acara
perpisahan gue dengan si Rina. Loe tau kan sob gimana rasanya berpisah dengan
orang kesayangan? Sakit sob.........
Tapi gue gak berhenti
sampai disitu sob, ibarat kata mati satu tumbuh seribu, hahaha....
btw sob hari ini adalah hari paling istimewa di hidup gue. Iya, hari ini gue
mau nembak cewe yg selama ini gue suka. Putri namanya, dia itu cantik, baik,
lugu, polos, pokonya segalanya yg baik deh.
sebenernya sih, gue suka sama dia itu baru, iya pas gue mos di SMP. Pokonya
cinta gue sama dia itu kaya cinta ibu sama kandungannya yg bentar lagi mau
keluar.
Tapi sebelum gue nembak
Putri, gue mau minta saran dulu sama sahabat gue. Iya, sahabat dari kecil gue.
Namanya Veri, cowo modus yg kerjaannya gombalin cewe-cewe cakep. Walaupun dia
sendiri gak cakep.
iya Veri itu adalah tempat gue nanya segalanya, termasuk nanya gimana caranya
ngempesin ban motor orang disekolah. (jangan ditiru, ini criminal).
“ver? Gue mau nembak si
Putri nih” kata gue.
“oh” kata Veri dengn santainya.
“ko oh doang?”
‘ya terus gue mesti ngapain? Gue harus bilang wow gitu? Lu udah 5 kali pengen
nembak dia. Tapi, nggak pernah
kesampaian sampai sekarang” jelas Veri.
‘ya tapi kali ini beda
ver, gue serius. Pokonya apapun yg terjadi gue mesti nembak dia.”
“ya udah, sekarang lu pengen gue ngelakuin apa?” Tanya Veri.
“bisa tolong cariin mawar sama boneka gak?” Tanya gue.
“ah, kuno lo. Masih aja pake mawar, sekarang mah cewe sukanya barang mahal,
kaya ipad gitu”
“si Putri itu beda Ver, udah ah. Lu mau ngebantuin gue gak sih?”
“iya-iya, berani bayar berapa lo?”
“bangke lu bro, ama sahabat sendiri minta bayaran”
“sahabat itu gak ada dalam bisnis bro”
“yaelah, yaudah gampang”
setelah bernegosiasi cukup lama sama Veri, akhirnya dia mau ngebantuin gue.
Dengan syarat, gue harus minjemin gitar gue selama 2 minggu ke dia, kampret.
Jam 15.47 gue siap buat
nembak si Putri. “pokonya apapun yg terjadi, gue harus bisa ngomong kalo gue
suka sama dia” kata gue dalam hati.
akhirnya Putri datang, dia pakai semacam dress gitu, dengan pita dikepalanya.
Dan saat dia ngeliat gue, gue sangat terkesima.
“maaf, udah lama nunggu ya?” Tanya putri.
“nggak ko nggak lama, gue nunggu disini baru 2 jam”
“oh gitu ya, maaf deh”. Kata putrid sambil senyum-senyum. Waktu gue ngeliat
senyuman itu, hati gue berdebar-debar. Anjrit, gue grogi. Gue gak tau mesti
ngapain.
‘oh iya, gue ingat saran Veri, (pertama, lo kasi boneka yg udah gue beli) kata
Veri, dalam ingatan gue.
“oh iya, aku punya
hadiah buat kamu”. Sambil kasi boneka sama dia.
“aaaaah, apa itu?” kata Putri, kayanya sih kaget.
“ini boneka, boneka elmo”
“aku paling takut sama elmo,cepat buang”
“hah iya, iya iya aku buang” (sialan si Veri, kenapa coba dia harus beli boneka
elmo).
Akhirnya boneka itu gue
buang, dan gue langsung minta maaf sama Putri. Setelah itu, gue duduk. Mulut
kami berdua seakan membisu, nggak ada yg mau bicara. Gue ngerasa nggak enak
dong, yaudah gue ajak ngomong duluan.
“emm, Put?” kata gue memecah keheningan.
“yaah?”
“kamu kok diem aja? Kamu masih marah ya sama boneka tadi?”
“nggak ko, aku nggak marah. Aku Cuma bingung aja mau ngomong apa” jelas Putri.
‘hhmmm, aku pengen ngomong sesuatu boleh gak?” “boleh lah kamu mau ngomong
apa?”
“emm, akuu...aku..sebenernya aku...” gue gagap gak tau mesti apa, mampus gue.
gue coba cari mawar yg dikasih Veri. Tapi mana? Ah sial”
“emm, kamu pengen ngomong apa Nov? Kok grogi gitu?”
“emm, itu, aku harus ketoilet, maaf aku sudah kebelet.” Kata gue, sambil lari.
“sial-sial, ini sudah ke 6 kalinya gue gak jadi nembak dia, bangke banget
emang” kata gue dalam hati.
Gue masih termenung di
dalam toilet, gue galau. Gue gak tau harus ngapain. Prasaan gue campur aduk
saat itu. Akhirnya gue putusin, buat balik lagi ketempat itu, ngomong kalau gue
suka sama dia. Dan ketika gue sampai ke tempat tadi. Tapi Putri gak ada, gue
ngeliat hp gue ternyata ada SMS, iya SMS itu dari Putri, dan tulisannya.
‘Nov, maaf ya aku pulang duluan. Aku disuruh pulang sama mamah, abisnya udah
sore. Sekali lagi maaf”.
Yaaaah, kampret.
Sial, gue belum ngomong dan dia udah pulang kerumah.
akhirnya gue pulang ke rumah. Kepala gue berat, ok fix. Gue GALAU.