HARI YANG MEMBOSANKAN
karya: YUDISTIRA
karya: YUDISTIRA
Kringg....
kring.........
aiiiisssh..... heeeey, ayolah, kurasa ini bukan saat yg tepat untuk handphone yang telah ku pasang alarm berbunyi. Sekarang benda itu masih sanggup bernyanyi dengan rasa tak berdosa, melengkungkan suara aneh itu. Aku benar-benar berharap agar hari jumat itu berubah menjadi hari minggu yg mengasikan, lalu aku tetap dapat menggulung diri dalam selimut dan kembali terbang kealam mimpi.
huuuuaaah.... tetap itu sekarang hanya angan, karna percuma saja aku mengabaikan alarm itu. Karena bila tidak bangun segera, alarm lain akan segera bernyanyi.
yaaa....... suara bunda ku akan menjadi pengganti alarm itu nantinya, jadi lebih baik aku tidak bangun agar aku dapat mendengar suara alarm itu, tak lama kemudian terdengar suara bangun...... sudah siang.
aiiiisssh..... heeeey, ayolah, kurasa ini bukan saat yg tepat untuk handphone yang telah ku pasang alarm berbunyi. Sekarang benda itu masih sanggup bernyanyi dengan rasa tak berdosa, melengkungkan suara aneh itu. Aku benar-benar berharap agar hari jumat itu berubah menjadi hari minggu yg mengasikan, lalu aku tetap dapat menggulung diri dalam selimut dan kembali terbang kealam mimpi.
huuuuaaah.... tetap itu sekarang hanya angan, karna percuma saja aku mengabaikan alarm itu. Karena bila tidak bangun segera, alarm lain akan segera bernyanyi.
yaaa....... suara bunda ku akan menjadi pengganti alarm itu nantinya, jadi lebih baik aku tidak bangun agar aku dapat mendengar suara alarm itu, tak lama kemudian terdengar suara bangun...... sudah siang.
Ketika aku terjaga dari
tidurku, aku melihat jam dinding di ruang tamu, eehh...eh ternyata sudah menu
jukan pukul 08.00 wita. Haaduuuh haduuh, tanpa memperdulikan alur cerita dalam
mimpi indahku, langsung aku bergegas bangun dan tidak sempat merapikan tempat
tidurku. Dan agak terkejut juga karena aku masih bisa berdiri tegak dari tempat
tidurku.
padahal otakku sudah berteriak minta tidak bangun, namun badanku justru menentangnya, dan kini aku benar-benar bangun.
padahal otakku sudah berteriak minta tidak bangun, namun badanku justru menentangnya, dan kini aku benar-benar bangun.
Selesai mandi dan
memakai seragam lengkap, bunda ku menyuruhku untuk sarapan terlebih dahulu,
tapi aku ngotot gak sarapan karna sudah
mau cepat-cepat berangkat sekolah, karna sudah telat. Akhirnya bunda ku
menyuruhku untuk minum susu dan makan roti sedikit.
Kebetulan aku berangkat sekolah dengan menggunakan sepeda motor. Lalu, tidak lupa aku berpamitan kepada kedua orangtuaku.
“pak, bu aku berangkat sekolah dulu”. “yaa...” sahut ayahku dan bunda secara serempak.
“hati-hati dijalan yaa” seru ayahku “iya..” jawabku.
Kebetulan aku berangkat sekolah dengan menggunakan sepeda motor. Lalu, tidak lupa aku berpamitan kepada kedua orangtuaku.
“pak, bu aku berangkat sekolah dulu”. “yaa...” sahut ayahku dan bunda secara serempak.
“hati-hati dijalan yaa” seru ayahku “iya..” jawabku.
Pukul 08.30 pagi, aku
dengan bergegas-gegas, maklum takut terlambat. Coba apa akibatnya datang
kesekolah terlambat? Sudah terlambat, nanti gak diizinkan masuk ke sekolah.
Karna gerbang sudah ditutup, atau bisa-bisa malah diceramahi guru. Ngerii deh.
perasaan itu terus-menerus terpikirkan dalam pikiranku, sewaktu diperjalanan.
perasaan itu terus-menerus terpikirkan dalam pikiranku, sewaktu diperjalanan.
Jarak antara sekolah
dengan rumahku kira-kira 2 km. Bisa dibilang sangat sangatlah jauh, kalau
jalannya sambil ngesot hehehe....
ditengah perjalanan, sepeda motor yg aku kendarai terasa tidak nyaman, jalannya kaya oleng kanan oleng kiri jadi kaya belok-belok gitu. Ketika aku cek, aku tidak tau letak kerusakan sepeda motorku itu. Akupun malah jadi bingung. Harus gimana ni ya Tuhan?
ooo....setelah aku periksa kembali, ehh ternyata ban motorku kempes alias bocor. Tanpa pikir panjang, aku langsung searching deh, hehe sok inggris yak..... ya mencari tambal ban motor yg terletak disepanjang jalan. Tapi tetap saja aku kendarai motorku dengan sangat pelan dan hati-hati, takutnya nanti aku malah jatuh? Yaa... nyium aspal gitu lah... atau nanti malah nabrak orang. Duuh haduh bukannya berangkat sekolah malah berangkat kerumah sakit ntar akunya... repot plus rempong ciin...
ditengah perjalanan, sepeda motor yg aku kendarai terasa tidak nyaman, jalannya kaya oleng kanan oleng kiri jadi kaya belok-belok gitu. Ketika aku cek, aku tidak tau letak kerusakan sepeda motorku itu. Akupun malah jadi bingung. Harus gimana ni ya Tuhan?
ooo....setelah aku periksa kembali, ehh ternyata ban motorku kempes alias bocor. Tanpa pikir panjang, aku langsung searching deh, hehe sok inggris yak..... ya mencari tambal ban motor yg terletak disepanjang jalan. Tapi tetap saja aku kendarai motorku dengan sangat pelan dan hati-hati, takutnya nanti aku malah jatuh? Yaa... nyium aspal gitu lah... atau nanti malah nabrak orang. Duuh haduh bukannya berangkat sekolah malah berangkat kerumah sakit ntar akunya... repot plus rempong ciin...
Akhirnya sampai juga
ditempat tambal ban yg letaknya tidak
jauh dari sekolahku. Tapi disitu ada kakek-kakek yg sedang nongkrong
duduk asik disitu. Aku kira beliau pemilik bengkel tambal ban itu, tapi setelah
kutanya “mbah, tolong ini ban motor saya bocor”
“eh, maaf bukan aku yg punya bengkel ini dek” jawabnya. Ohh mungkin beliau bapaknya pemilik bengkel tambal ban itu atau keluarganya pikirku.
“lalu pemiliknya mana mbah?” Tanya ku kembali.
namun, alangkah emejingnya!!! Betapa menakjubkan dengan santai orang yg punya bengkel tersebut masih ngorok alias tidur.
aiiisssh.... oeee bussyyeet dahh
“eh, maaf bukan aku yg punya bengkel ini dek” jawabnya. Ohh mungkin beliau bapaknya pemilik bengkel tambal ban itu atau keluarganya pikirku.
“lalu pemiliknya mana mbah?” Tanya ku kembali.
namun, alangkah emejingnya!!! Betapa menakjubkan dengan santai orang yg punya bengkel tersebut masih ngorok alias tidur.
aiiisssh.... oeee bussyyeet dahh
Akhirnya si embah itu
masuk kedalam. Dan beberapa saat kemudian muncul keluar lelaki berbadan gemuk
dengan rambut cukup lebat dijanggutnya dengan tampak seperti orang yg baru
bangun dari tidurnya yg nyenyak. Sambil berjalan lambat ia menghampiriku.
“kenapa? Bocor de” “ia pak ini saya titipkan dulu disini untuk diperbaiki. Soalnya saya harus cepat-cepat kesekolah, karna sudah hampir jam 9, nanti sepulang sekolah saya ambil”.
“kenapa? Bocor de” “ia pak ini saya titipkan dulu disini untuk diperbaiki. Soalnya saya harus cepat-cepat kesekolah, karna sudah hampir jam 9, nanti sepulang sekolah saya ambil”.
Segera aku bergegas
menuju sekolah, akhirnya dengan jarak yg cukup dekat dari tambal ban itu
kesekolah. Ya mungkin sekitar 300 meter, cukup dengan berjalan kaki saja pasti
sudah sampai kok sebelum jam 9.
Sepulang sekolah,
akupun kembali ke bengkel untuk mengambil motorku. Tapi alangkah sialnya,
ternyata kata bapak milik bengkel tambal ban itu, ban dalam motorku yg
dibelakang ternyata sobek. Kepalaku pun kembali pusing memikirkan itu. Aku
harus bagaimana?
Hp saja aku lupa bawa, jadinya ya gak bisa menginformasikan keluarga atau siapa gitu yg bisa dimintai bantuan untuk mengurus ini.
Hp saja aku lupa bawa, jadinya ya gak bisa menginformasikan keluarga atau siapa gitu yg bisa dimintai bantuan untuk mengurus ini.
Akhirnya aku memutuskan
untuk meninggalkan motorku disitu dan akan kuambil nanti setelah ganti baju dan
makan.
pulangnya terpaksa aku harus nebeng deh dengan temanku yg juga bawa motor dan rumahnya juga sangat dekat dengan rumahku.
pulangnya terpaksa aku harus nebeng deh dengan temanku yg juga bawa motor dan rumahnya juga sangat dekat dengan rumahku.
Sialnya lagi,
sesampainya dirumah. Aku dimarahi oleh bundaku, karna kejadian sepele tadi pagi
sebelum berangkat sekolah, ya aku tau, aku lupa merapikantempat tidurku. Namun,
setelah itu aku langsung menceritakan kejadian tadi pagi pada saat perjalanan ke
sekolah kepada ayah dan bunda. Lalu ayahku menyuruhku nanti mengambilnya sama
om ku saja.
selesai makan aku langsung ke bengkel tempatku memperbaiki motorku. Setelah itu baru aku kerumah om ku.
selesai makan aku langsung ke bengkel tempatku memperbaiki motorku. Setelah itu baru aku kerumah om ku.
Sungguh... hari yg
menyebalkan ya....
memang sungguh sial benar nasibku hari itu sangat apes banget...
memang sungguh sial benar nasibku hari itu sangat apes banget...