Thursday, December 31, 2009
New Year 2010 in Bali
Pada hari ini, 1 Januari 2010 lewat 12 malam. Suasana di kota Denpasar
Bali sangat meriah karena adanya pesta kembang api. Mereka menyulut
kembang api secara bersamaan. Wah wah, semua bagaikan pesta akbar. Ya
selamat tahun baru aja deh.
Bali sangat meriah karena adanya pesta kembang api. Mereka menyulut
kembang api secara bersamaan. Wah wah, semua bagaikan pesta akbar. Ya
selamat tahun baru aja deh.
--
Dikirim dari perangkat seluler saya
Wednesday, December 30, 2009
Dollar from payperpost
Have you ever heard
PayPerPost? This
website is the other
one is less popular
than the dollar
programs like google
adsense or pay per
click. Payperpost
post reply will pay us
to do and of course
according to various
criteria that they set.
You can register
your blog to http://
www.payperpost.com
and follow their
orders. If you want
to see the terms and
conditions can be in
the faq click on it.
Usually you
submitted blog
should have more
than 90 days and
more than 20 posts.
Thus will be approve
by payperpost.com.
SCAMP on the issue,
this website is not
considered among
the scamp by
Blogger. Like what is
the website
Bloggingsecret.net
reply to this review
site. So what are you
waiting, get the list
in their pay because
payperpost.com
using paypal
account.
PayPerPost? This
website is the other
one is less popular
than the dollar
programs like google
adsense or pay per
click. Payperpost
post reply will pay us
to do and of course
according to various
criteria that they set.
You can register
your blog to http://
www.payperpost.com
and follow their
orders. If you want
to see the terms and
conditions can be in
the faq click on it.
Usually you
submitted blog
should have more
than 90 days and
more than 20 posts.
Thus will be approve
by payperpost.com.
SCAMP on the issue,
this website is not
considered among
the scamp by
Blogger. Like what is
the website
Bloggingsecret.net
reply to this review
site. So what are you
waiting, get the list
in their pay because
payperpost.com
using paypal
account.
Dollar dari payperpost
Pernahkah anda mendengar payperpost? Ya website yg satu ini memang
kurang populer dibandingkan program dollar seperti google adsense atau
pay per click. Payperpost akan membayar posting yg kita lakukan dan
tentunya menurut berbagai kriteria yang mereka tetapkan. Anda dapat
mendaftarkan Blog anda ke http://www.payperpost.com dan mengikuti
perintahnya. Jika anda ingin melihat syarat dan ketentuan bisa di klik
di faq nya. Biasanya Blog yang anda daftarkan harus sudah lebih dari
90 hari dan lebih dari 20 postingan. Dengan demikian akan di approve
oleh payperpost.com. Mengenai masalah SCAMP, website ini dianggap
bukan scamp oleh kalangan Blogger. Seperti Bloggingsecret.net yang
merupakan website yg me review situs ini. Jadi tunggu apa lagi, segera
daftar di payperpost.com karna mereka membayar menggunakan akun
paypal.
kurang populer dibandingkan program dollar seperti google adsense atau
pay per click. Payperpost akan membayar posting yg kita lakukan dan
tentunya menurut berbagai kriteria yang mereka tetapkan. Anda dapat
mendaftarkan Blog anda ke http://www.payperpost.com dan mengikuti
perintahnya. Jika anda ingin melihat syarat dan ketentuan bisa di klik
di faq nya. Biasanya Blog yang anda daftarkan harus sudah lebih dari
90 hari dan lebih dari 20 postingan. Dengan demikian akan di approve
oleh payperpost.com. Mengenai masalah SCAMP, website ini dianggap
bukan scamp oleh kalangan Blogger. Seperti Bloggingsecret.net yang
merupakan website yg me review situs ini. Jadi tunggu apa lagi, segera
daftar di payperpost.com karna mereka membayar menggunakan akun
paypal.
Tuesday, December 29, 2009
Dollar dari payperpost.com
Pernahkah anda mendengar payperpost? Ya website yg satu ini memang kurang populer dibandingkan program dollar seperti google adsense atau pay per click. Payperpost akan membayar posting yg kita lakukan dan tentunya menurut berbagai kriteria yang mereka tetapkan. Anda dapat mendaftarkan Blog anda ke http://www.payperpost.com dan mengikuti perintahnya. Jika anda ingin melihat syarat dan ketentuan bisa di klik di faq nya. Biasanya Blog yang anda daftarkan harus sudah lebih dari 90 hari dan lebih dari 20 postingan. Dengan demikian akan di approve oleh payperpost.com. Mengenai masalah SCAMP, website ini dianggap bukan scamp oleh kalangan Blogger. Seperti Bloggingsecret.net yang merupakan website yg me review situs ini. Jadi tunggu apa lagi, segera daftar di payperpost.com karna mereka membayar menggunakan akun paypal.
Pengertian Hubungan Internasional antar Negara
Hubungan Internasional
Tiga puluh tahun terakhir ini telah menyaksikan kelahiran banyak negara baru. Sejak lahir Perang Dunia II, banyak Negara yang dulunya jajahan telah memperoleh kemerdekaannya, dan dengan cepat telah mengembangkan sistem pemerintahan mereka sendiri. Munculnya negra-negara kebangsaan baru yang kuat ini seperti misalnya Indonesia, Malaysia, dan India merupakan salah satu faktor paling penting dalam hubungan internasional sekarang ini.
Salah satu masalah utama dalam hubungan internasional disebabkan oleh adanya sistem politik yang berbeda yang berlaku di berbagai Negara di dunia. Sementara beberapa Negara berusaha melaksanakan sistem politiknya sendiri kepada Negara lain, nagara-negara seperti Indonesia telah mengembangkan sistem politik demokrasi dan telah menunjukkan bahwa ini merupakan cara yang terbaik dalam mencapai pembangunan nasional. Kemajuan ekonomi tergantung pada pemerintahan yang baik, ekonomi yang terencana, dan hubungan internasional yang baik. Hubungan internasional memungkinkan Negara-negara tersebut menyelesaikan masalah-masalah mereka dengan kerjasama.
Tidak ada Negara sekarang ini yang bebas secara ekonomi. Amerika Serikat merupakan Negara industri yang paling kuat di dunia. Tetapi Negara ini menjual banyak produknya ke Negara-negara lain dan menggunakan bahan mentah dari Negara-negara lain untuk memperkuat industrinya. Uni Sovyet juga merupakan suatu Negara industri yang kuat tetapi Negara ini harus mengimpor banyak sekali kebutuhan petaniannya. Jepang tidak memiliki minyak maupun bahan mentah. Jepang mengimpor keduanya untuk digunakan dalam industrinya. Banyak Negara tidak hanya membutuhkan bahan mentah dan minyak dari Negara lain. Mereka membutuhkan tenaga manusia dan pengetahuan teknologi. Insinyur-insinyur asing, ilmuan, ahli-ahli pedagang dan industri dibutuhkan untuk membantu mengembagkan sumber-sumber daya di berbagai Negara. Tenaga kerja yang terampil di Korea, Thailand dan Philipina membantu kerja di proyek-proyek pembangunan raksasa di timur tengah. Kerja sama internasioal semacam ini mambantu berkembangnya hubungan internasional yang baik.
Sistem politik apapun yang digunakan di berbagai Negara, masalahnya tetap sama, bagaimana menciptakan peluang yang lebih baik bagi rakyatnya melalui kemajuan sosial dan ekonomi. Biaya pembangunan sosial dan ekonomi besar. Makin banyak unag yang harus digunakan oleh suatu Negara untuk pertahanan, semakin sedikit yang dapat digunakan untuk pembangunan ekonomi. Peranan organisasai seperti PBB misalnya adalah untuk memungkinkan bangsa-bangsa menyelesaikan persengketannya secara damai melalui diskusi dan negosiasi agar supaya perang dapat dihindari. PBB bertujuan untuk menciptakan kondisi bagi perdamaina di dunia sehingga Negara-negara bekembang dapat bekonsentrasi pada masalah-masalah penting ynag dihadapi rakyatnya.
Tujuan hubungan internasional seharusnya adalah penyediaan sarana-sarana agar harapan-harapan seperti itu terwujud dan menerima perbedaan sistem dan kondisi politik yang ada di berbagai Negara di dunia.
Tiga puluh tahun terakhir ini telah menyaksikan kelahiran banyak negara baru. Sejak lahir Perang Dunia II, banyak Negara yang dulunya jajahan telah memperoleh kemerdekaannya, dan dengan cepat telah mengembangkan sistem pemerintahan mereka sendiri. Munculnya negra-negara kebangsaan baru yang kuat ini seperti misalnya Indonesia, Malaysia, dan India merupakan salah satu faktor paling penting dalam hubungan internasional sekarang ini.
Salah satu masalah utama dalam hubungan internasional disebabkan oleh adanya sistem politik yang berbeda yang berlaku di berbagai Negara di dunia. Sementara beberapa Negara berusaha melaksanakan sistem politiknya sendiri kepada Negara lain, nagara-negara seperti Indonesia telah mengembangkan sistem politik demokrasi dan telah menunjukkan bahwa ini merupakan cara yang terbaik dalam mencapai pembangunan nasional. Kemajuan ekonomi tergantung pada pemerintahan yang baik, ekonomi yang terencana, dan hubungan internasional yang baik. Hubungan internasional memungkinkan Negara-negara tersebut menyelesaikan masalah-masalah mereka dengan kerjasama.
Tidak ada Negara sekarang ini yang bebas secara ekonomi. Amerika Serikat merupakan Negara industri yang paling kuat di dunia. Tetapi Negara ini menjual banyak produknya ke Negara-negara lain dan menggunakan bahan mentah dari Negara-negara lain untuk memperkuat industrinya. Uni Sovyet juga merupakan suatu Negara industri yang kuat tetapi Negara ini harus mengimpor banyak sekali kebutuhan petaniannya. Jepang tidak memiliki minyak maupun bahan mentah. Jepang mengimpor keduanya untuk digunakan dalam industrinya. Banyak Negara tidak hanya membutuhkan bahan mentah dan minyak dari Negara lain. Mereka membutuhkan tenaga manusia dan pengetahuan teknologi. Insinyur-insinyur asing, ilmuan, ahli-ahli pedagang dan industri dibutuhkan untuk membantu mengembagkan sumber-sumber daya di berbagai Negara. Tenaga kerja yang terampil di Korea, Thailand dan Philipina membantu kerja di proyek-proyek pembangunan raksasa di timur tengah. Kerja sama internasioal semacam ini mambantu berkembangnya hubungan internasional yang baik.
Sistem politik apapun yang digunakan di berbagai Negara, masalahnya tetap sama, bagaimana menciptakan peluang yang lebih baik bagi rakyatnya melalui kemajuan sosial dan ekonomi. Biaya pembangunan sosial dan ekonomi besar. Makin banyak unag yang harus digunakan oleh suatu Negara untuk pertahanan, semakin sedikit yang dapat digunakan untuk pembangunan ekonomi. Peranan organisasai seperti PBB misalnya adalah untuk memungkinkan bangsa-bangsa menyelesaikan persengketannya secara damai melalui diskusi dan negosiasi agar supaya perang dapat dihindari. PBB bertujuan untuk menciptakan kondisi bagi perdamaina di dunia sehingga Negara-negara bekembang dapat bekonsentrasi pada masalah-masalah penting ynag dihadapi rakyatnya.
Tujuan hubungan internasional seharusnya adalah penyediaan sarana-sarana agar harapan-harapan seperti itu terwujud dan menerima perbedaan sistem dan kondisi politik yang ada di berbagai Negara di dunia.
Resensi Novel Hantu Ambulance
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Karya sastra merupakan karya seni yang dihasilkan oleh para sastrawan dalam bentuk lisan maupun tulisan yang memiliki unsur-unsur mendidik, mengkritik, dan lain-lain. Ada bebeberapa jenis karya sastra seperti: Puisi,drama,novel,dan lain-lain.
Novel merupakan karya seni yang bersifat tulisan/buku, yang mungkin diambil dari kisah nyata si penulis ataupun hayalan atau keinginan yang ingin disampaikan melalui karyanya. Didalam novel terkandung pesan dan kesan yang dapat dicontoh atau tidak oleh para pembaca. Karena didalam novel kita sering menemukan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan nyata, selain itu juga novel bisa ditulis oleh penulis berdasarkan pengalaman yang dialami yang diwakilkan oleh nama-nama tokoh tertentu. Seiring dengan perkembangan Teknologi dalam bidang electronic terkadang novel bisa disajikan dalam bentuk pertujukan yang mempunyai makna yang bisa dinikmati oleh masyarakat, dengan pesan dan kesan tertentu yang disampaikan dalam bahasa yang mudah dimengerti, hal ini bertujuan agar bisa memberikan pesan fositif terhadap masyarakat yang menikmati yang mempunyai keterbatasan dalam membaca.
Tidak hanya itu novel akan dikatakan sempurna jika novel tersebut membuat si pembaca seakan ikut sebagai tokoh didalamnya pada saat membacanya, serta bisa memberikan penilain dan membuat kesimpulan terhadap isi yang terkandung dalam novel itu. Karena dengan demikian secara tidak langsung pesan yang disampaikan penulis lewat novel sudah bisa dipahami oleh pembaca dengan membuat suatu kesimpulan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Saat ini banyak karya sastra yang beredar dimasyarakat, baik itu berupa novel, cerpen, puisi dan lain sebagainya. Namun dari begitu banyaknya karya sastra yang diterbitkan oleh penerbit mungkin ada beberapa karya sastra yang tidak memenuhi standart dari sebuah karya sastra. Misalnya masalah penggunaan bahasa, penggunaan kata – kata kias, serta penggunaan majas dalam suatu novel.
Untuk itulah diperlukan suatu resensi pada setiap karya sastra yang diterbitkan mengenai kelayakanya.
1.3 TUJUAN PENULISAN
Dalam suatu penulisan hendaknya didasari beberapa tujuan, dan resensi ini ditulis mempunyai tiga tujuan:
1. Untuk mengetahui sedetail mungkin tentang apa yang tertuang dalam novel ini, mengetahui ide-ide atau makna yang terkandung dalam novel ini serta untuk mengetahui tampilan fisik dari novel ini secara lengkap.
2. Sebagai bahan pembelajaran bagi para mahasiswa agar dapat memahami tentang cara-cara dalam meresensi novel.
3. Sebagai acuan dalam menentukan pilihan bagi pembaca yang ingin membaca novel ini.
1.4 KAJIAN TEORITIS
Resensi dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup. Pada bagian penduluan, peresensi memberikan informasi mengenai identitas buku yang meliputi judul, penulis, penerbit dan tahun terbitnya, jumlah halaman, dan harga buku jika diperlukan. Kemudian di bagian kedua berisi ulasan tentang tema atau judul buku, paparan singkat isi buku (mengacu kepada daftar isi) atau gambaran tentang keseluruhan isi buku, dan informasi tentangl atar belakang serta tujuan penulisan buku tersebut. (Romli ,2003: 78—81)
Langkah awal yang harus dilakukan oleh peresensi dalam menulis resensi novel adalah melakukan apresiasi sastra. Menurut Samad (1997:54), apresiasi memiliki pengertian memahami, menikmati, menghargai, dan menilai. Dalam hubungannya dengan kegiatan menulis resensi novel, peresensi tidak akan dapat menikmati karya itu sebelum ia memahami dan juga merasakan apa yang terkandung dalam novel tersebut.
1.5 METODELOGI
Metode merupakan cara dalam melakukan sesuatu kegiatan. Metode di gunakan dalam memecahkan suatu masalah untuk mencapai suatu tujuan yang kita inginkan. Dalam penyusunan resensi ini digunakan beberapa metode atau tahapan-tahapan, seperti: menentukan topik, melakukan observasi/pengamatan, membuat kerangka tulisan, membuat resensi novel, dan mengambil kesimpulan
1. Menentukan topik
Menentukan topik adalah suatu tahapan yang amat penting, karena dengan topik yang sudah ditentukan kita bisa mulai memikirakn langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya. Pada tahap ini saya menentukan terlebih dahulu tentang novel apa yang akan diresensi agar lebih mudah dalam mencarinya, kemudian mencari novel dengan topik yang telah ditetukan sebelumnya dan memilih salah satunya yang berjudul Hantu Ambulance. Setelah mendapatkan topik tersebut, saya melanjutkan tahap yang kedua.
2. Melakukan observasi
Dalam tahapan ini saya melakukan pencarian data (informasi), tentang segala sesuatu yang terkait dengan novel tersebut, seperti: Membaca dan mempelajari isi novel tersebut dengan seksama, sehingga mempermudah dalam melanjutkan ke tahapan selanjutnya. Segala informasi atau data yang telah didapatkan dari novel tersebut kemudian dicatat untuk keperluan selanjutnya.
3. Membuat kerangka tulisan
Membuat kerangka tulisan bertujuan supaya lebih mudah dalam meresensi suatu sumber data. Pada tahapan ini, kerangka tulisan disusun dan akan dipakai didalam penyusun resensi novel. Selanjutnya kerangka tersebut akan dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang utuh.
4. Membuat resensi novel
Saya mengembangkan kerangka tulisan yang telah saya buat sebelumnya menjadi sebuah resensi novel yang utuh untuk kemudian dibuat dengan format yang sasuai dengan tugas yang diberikan (diketik).
5. Mengambil kesimpulan
Kesimpulan merupakan suatu hal yang ingin dicapai pada setiap penulisan. Setelah semua resensi dan bagian-bagiannya dilakukan dilanjutkan dengan menentukan kesimpulan dari semua yang telah dikaji dengan seksama dan semua akan tertera pada bab terakhir dari resensi ini.
BAB II
RESENSI NOVEL
Hantu Ambulance
2.1 RINGKASAN HANTU AMBULANCE
Hantu ambulance merupakan judul dari novel ini. Kisah ini diambil dari kisah nyata dari suatu tempat diBandung tepatnya disebuah jalan Baureksa nomer 13 yang jauh dari keramaian, tinggal sebuah keluarga yang mencari pesugihan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Mereka adalah Gina, Prasetyo dan kedua anaknya Sasha dan Rano. Kisah ini diawali karena sang suami (Prasetyo) tidak bisa menapkahi istri dan kedua anaknya. Sehingga sang istri menempuh jalan sesat untuk mendapatkan banyak uang. Kini mereka hidup bergelimang harta, tetapi hal itu tidak berlangsung lama. Pesugihan yang mereka sembah sekarang ingin menagih janjinya. Tetapi keluarga tersebut tidak bisa menepati janjinya. Karena itu mereka sekeluarga dikutuk dan hanya kematian yang bisa mengahirinya. Gina dan Sasha tewas saat mobil ambulance yang mengantar mereka kerumah sakit tersebut menabrak mobil yang berlawanan arah. Prasetyo yang selamat dari maut namun ia mengalami amnesia sehingga dirawat dirumah sakit jiwa. Kejadian tersebut terjadi pada saat mereka mencoba untuk menghindari kutukan tersebut. Tetapi anak mereka Rano selamat dari bencana itu, karena mereka menitipkannya pada neneneknya. Tidak sampai disana iblis yang penuh kemarahan itu masih mengicar keluarga yang masih lolos dari keganasan iblis tersebut. Rano yang merupakan anak yang masih kecil pada waktu itu tidak mengetahui apa yang menimpa keluarganya, setelah besar ia hanya berpikir tentang apa yang sudah terjadi pada kelurganya, karena seingatnya ia dibesarkan oleh seorang nenek. Beberapa tahun kemudian, Rano yang selamat dari kejadian itu sudah dewasa. Mereka berdua tinggal bersama di Jakarta sejak dia dititipkan ibunya pada Widya. Rano bisa mengetahui hal tersebut ketika ia lulus SMA dan memekirkan kemana ia akan melanjutkan study. Dengan beberapa temannya, yakni Ocha,Dicky,dan Popi berkeinginan melanjutkan study mereka di Bandung
Suatu hari mereka berempat pergi ke Bandung untuk mencari rumah kontrakan. Dari pagi sampai sore mereka tidak menemukan rumah kontrakan yang cocok dengan selera mereka, sehingga mereka berpikir untuk kembali ke Jakarta dan mencari rumah kontrakan pada lain waktu. Akhirnya Rano memberitahu sebuah alamat kepada tiga temannya’’Mungkin rumah kontrakan ini cocok buat kita dan belum diambil oleh orang lain, kata Rano sambil memberikan alamatnya’’. Ketiga temannya pun terdorong untuk melihat rumah kontrakan tersebut. Merekapun berangkat sampai pada akhirnya sampai disebuah jalan yang sekelilingnya di penuhi pepohonan, suasananyapun sejuk dan jauh dari kebisingan kota. Tanpa disadari oleh Rano bahwa rumah itu adalah tempat tinggalnya pada waktu kecil. “Bukan ini rumahnya kata salah satu teman Rano, Popi”. Dan mereka berempatpun turun dari mobil dan salah satu teman Rano menelpon ibu yang punya rumah tersebut. Tidak lama menunggu ibu yang punya rumah tersebut datang dan mengajak mereka berempat untuk melihat-lihat dalam rumah tersebut. Tapi ada suatu hal yang ada pikiran Rano karena setiap dia tidur dia selalu memimpikan datang kerumah ini dan dalam mimpinya dia melihat fotonya dengan keluarganya. Dengan hati yang bertanya-tanya diapun masuk dan ikut melihat-lihat isi dari rumah tersebut.Semakin dia masuk kedalam rumah,semakin kuat perasaannya mengenali rumah tersebut.
Setelah beberapa lama mereka melihat-lihat akhirnya mereka memutuskan untuk menempati rumah tersebut.Pada saat tawar menawar harga salah satu teman Rano,Popi memperhatikan sebuah mobil van yang diselubungi bahan parasut, ia bertanya pada pemilik kontrakan tapi ibu tersebut dengan kebohongannya menjawab itu mobil milik orang tuanya yang pernah bekerja dirumah sakit dan belum sempat memindahkannya.Akhirnya mereka berempat balik kejakarta dan akan menempati rumah tersebut sebelum kuliah berlangsung.
Beberapa hari kemudian mereka berempatpun sudah menempati rumah yang pada siang harinya sejuk dan asri tapi sangat mencekam pada malam harinya. Merekapun sudah membagi tugas masing-masing untuk membersihkan kontrakan tersebut. Beberapa saat kemudian dua teman Rano, Dicky dan Ocha menghampiri mobil van yang diparkir dihalaman kontrakan mereka. Dicky membuka parasut yang menyelubungi mobil tersebut dan melihat-lihat mobil tersebut lebih dekat.Tidak lama kemudian Ocha melihat bayangan hitam dalam mobil tersebut. Dia menceritakan hal tersebut pada Dicky tapi sedikitpun Dicky tidak percaya pada Ocha yaitu pacarnya sendiri. Saat mereka asyik berdebat tiba-tiba mobil tua itu bergetar dengan keras sampai-sampai mereka berdua ketakutan.Suatu hari teman Rano,Dicky berusaha memindahkan mobil tersebut dari rumah kontrakan mereka,dari sanalah awal dari kesialan remaja-remaja tersebut.Hari berganti hari mobil tersebut meminta tumbal yang diawali oleh Dicky yang bukan lain adalah teman Rano sendiri. Dia terkurung dalam mobil tersebut. Tapi untungnya para warga disana mampu menolangnya sehingga dia bisa selamt dari kematiannya. Rano yang tidak terima dengan hal itu pergi keseorang dukun yang tidak jau dari tempat itu. Tapi yang membuat Rano kaget adalah rumah tersebut adalah rumahnya dengan orang tuanya dulu yang mencari pesugihan dan meminta tumbal dari keluarga tersebut.
Beberapa saat kemudian Rano mendatangi Widya yang tidak lain adalah neneknya sendiri untuk menanyakan hal tersebut. Widyapun menjelaskan semuanya tanpa melebihi dan mengurangi. Dari sanalah Rano mengerti semuanya. Tidak lama kemudian Rano ingat dan mengkhawatirkan keselamatan teman-temannya. Diapun kembali ketempat tersebut, sesampinya disana Ocha teman Rano sudah terbujur kaku dan tak bernapas. Dan pada akhirny Ocha dibawa kejakarta untuk dimakamkan yang ditemani oleh Dicky yang tiada bukan adalah pacarnya. Tetapi Rano sendiri tidak bias untuk meninggalkan rumah tersebut yang ditemani oleh Popi teman sekaligus orang yang sangat mencintainya.Detik demi detik,jam demi jam monster itu terus mengganggu mereka disana. Sehingga merekapun memutuskan untuk pergi dari sana dan tinggal dihotel tempat pacar Rano menginap. Rano meninggalkan Popi dengan pacarnya yaitu Fiona dikamar untuk meminta pertolongan dengan seorang dukun yang pernah dia temui. Tidak lama Rano pergi monster tersebut membawa Popi dan Fiona pergi dengan ambulance angker tersebut. Ranopun mengejarnya sampai disebuah gudang kosong. Disanalah mereka bertiga berjuang untuk hidup. Dan pada akhirnya Popi menjadi tumbal dari keganasan monster tersebut. Di tempat lain prasetyo yang tidak lain adalah ayah Rano yang bersembunyi disuatu tempat bertahun-tahun akhirnya menjadi tumbal terarhir dari monster tersebut.
2.2 RESENSI RINGKASAN
Dari resensi yang dilakukan pada novel yang berjudul “Hantu Ambulance” dapat di temukan beberapa hal yaitu:
1) Dalam gaya bahasa. Gaya bahasa yang digunakan dalam cerita ini adalah gaya bahasa Prosais. Yaitu dalam cerita tersebut digunakan ungkapan sehari-hari yang pada dasarnya cenderung tidak memperhatikan unsur-unsur Puitis.
2) Unsur alur dalam cerita ini lebih cenderung menggunakan unsur plot.
3) Novel yang saya resensi disini sudah memiliki kelayakan novel di antarnya:
a) Judul novel : Hantu Ambulance
b) Penulis : Diyah Ratna
c) Penerbit : Gagas Media
d) Tebal halaman : 160
e) Warna sampul : Hitam
4) Dari hasil resensi, masing-masing tokoh dalam novel tersebut memiliki karakter yang berbeda-beda,seperti:
a) Rano : Laki-laki yang memiliki sifat yang keras kepala dan rasa ingin tahu yang besar.
b) Popi : Wanita yang penyabar.
c) Ocha : Wanita yang penakut.
d) Dicky : Laki-laki yang senang bergurau dan tidak pernah serius.
e) Widya : Wanita yang baik.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
Dari resensi yang dilakukan pada novel yang berjudul “Hantu Ambulance” dapat ditarik kesimpulan bahwa masing-masing tokoh dalam novel itu memiliki karakter yang berbeda – beda, Selain itu juga berdasarkan resensi yang dilakukan novel dengan judul Hantu Ambulance sudah mencakup semua unsure kelayakan sebuah karya sastra, karena dalam novel tersebut sudah masuk semua unsur-unsur sastra, seperti: Pendahuluan, Isi dan penutup yang merupakan bagian terpenting dari suatu karya sastra.
3.2 SARAN – SARAN
Demi kesempurnaan suatu karya novel ada baiknya setiap novel yang akan diterbitkan yang nantinya akan di baca oleh masyarakat luas dilakukan suatu resensi pada novel tersebut agar bisa memberikan suatu pemahaman terhadap masyarakat tentang makna yang terkandung pada novel tersebut.
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Karya sastra merupakan karya seni yang dihasilkan oleh para sastrawan dalam bentuk lisan maupun tulisan yang memiliki unsur-unsur mendidik, mengkritik, dan lain-lain. Ada bebeberapa jenis karya sastra seperti: Puisi,drama,novel,dan lain-lain.
Novel merupakan karya seni yang bersifat tulisan/buku, yang mungkin diambil dari kisah nyata si penulis ataupun hayalan atau keinginan yang ingin disampaikan melalui karyanya. Didalam novel terkandung pesan dan kesan yang dapat dicontoh atau tidak oleh para pembaca. Karena didalam novel kita sering menemukan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan nyata, selain itu juga novel bisa ditulis oleh penulis berdasarkan pengalaman yang dialami yang diwakilkan oleh nama-nama tokoh tertentu. Seiring dengan perkembangan Teknologi dalam bidang electronic terkadang novel bisa disajikan dalam bentuk pertujukan yang mempunyai makna yang bisa dinikmati oleh masyarakat, dengan pesan dan kesan tertentu yang disampaikan dalam bahasa yang mudah dimengerti, hal ini bertujuan agar bisa memberikan pesan fositif terhadap masyarakat yang menikmati yang mempunyai keterbatasan dalam membaca.
Tidak hanya itu novel akan dikatakan sempurna jika novel tersebut membuat si pembaca seakan ikut sebagai tokoh didalamnya pada saat membacanya, serta bisa memberikan penilain dan membuat kesimpulan terhadap isi yang terkandung dalam novel itu. Karena dengan demikian secara tidak langsung pesan yang disampaikan penulis lewat novel sudah bisa dipahami oleh pembaca dengan membuat suatu kesimpulan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Saat ini banyak karya sastra yang beredar dimasyarakat, baik itu berupa novel, cerpen, puisi dan lain sebagainya. Namun dari begitu banyaknya karya sastra yang diterbitkan oleh penerbit mungkin ada beberapa karya sastra yang tidak memenuhi standart dari sebuah karya sastra. Misalnya masalah penggunaan bahasa, penggunaan kata – kata kias, serta penggunaan majas dalam suatu novel.
Untuk itulah diperlukan suatu resensi pada setiap karya sastra yang diterbitkan mengenai kelayakanya.
1.3 TUJUAN PENULISAN
Dalam suatu penulisan hendaknya didasari beberapa tujuan, dan resensi ini ditulis mempunyai tiga tujuan:
1. Untuk mengetahui sedetail mungkin tentang apa yang tertuang dalam novel ini, mengetahui ide-ide atau makna yang terkandung dalam novel ini serta untuk mengetahui tampilan fisik dari novel ini secara lengkap.
2. Sebagai bahan pembelajaran bagi para mahasiswa agar dapat memahami tentang cara-cara dalam meresensi novel.
3. Sebagai acuan dalam menentukan pilihan bagi pembaca yang ingin membaca novel ini.
1.4 KAJIAN TEORITIS
Resensi dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup. Pada bagian penduluan, peresensi memberikan informasi mengenai identitas buku yang meliputi judul, penulis, penerbit dan tahun terbitnya, jumlah halaman, dan harga buku jika diperlukan. Kemudian di bagian kedua berisi ulasan tentang tema atau judul buku, paparan singkat isi buku (mengacu kepada daftar isi) atau gambaran tentang keseluruhan isi buku, dan informasi tentangl atar belakang serta tujuan penulisan buku tersebut. (Romli ,2003: 78—81)
Langkah awal yang harus dilakukan oleh peresensi dalam menulis resensi novel adalah melakukan apresiasi sastra. Menurut Samad (1997:54), apresiasi memiliki pengertian memahami, menikmati, menghargai, dan menilai. Dalam hubungannya dengan kegiatan menulis resensi novel, peresensi tidak akan dapat menikmati karya itu sebelum ia memahami dan juga merasakan apa yang terkandung dalam novel tersebut.
1.5 METODELOGI
Metode merupakan cara dalam melakukan sesuatu kegiatan. Metode di gunakan dalam memecahkan suatu masalah untuk mencapai suatu tujuan yang kita inginkan. Dalam penyusunan resensi ini digunakan beberapa metode atau tahapan-tahapan, seperti: menentukan topik, melakukan observasi/pengamatan, membuat kerangka tulisan, membuat resensi novel, dan mengambil kesimpulan
1. Menentukan topik
Menentukan topik adalah suatu tahapan yang amat penting, karena dengan topik yang sudah ditentukan kita bisa mulai memikirakn langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya. Pada tahap ini saya menentukan terlebih dahulu tentang novel apa yang akan diresensi agar lebih mudah dalam mencarinya, kemudian mencari novel dengan topik yang telah ditetukan sebelumnya dan memilih salah satunya yang berjudul Hantu Ambulance. Setelah mendapatkan topik tersebut, saya melanjutkan tahap yang kedua.
2. Melakukan observasi
Dalam tahapan ini saya melakukan pencarian data (informasi), tentang segala sesuatu yang terkait dengan novel tersebut, seperti: Membaca dan mempelajari isi novel tersebut dengan seksama, sehingga mempermudah dalam melanjutkan ke tahapan selanjutnya. Segala informasi atau data yang telah didapatkan dari novel tersebut kemudian dicatat untuk keperluan selanjutnya.
3. Membuat kerangka tulisan
Membuat kerangka tulisan bertujuan supaya lebih mudah dalam meresensi suatu sumber data. Pada tahapan ini, kerangka tulisan disusun dan akan dipakai didalam penyusun resensi novel. Selanjutnya kerangka tersebut akan dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang utuh.
4. Membuat resensi novel
Saya mengembangkan kerangka tulisan yang telah saya buat sebelumnya menjadi sebuah resensi novel yang utuh untuk kemudian dibuat dengan format yang sasuai dengan tugas yang diberikan (diketik).
5. Mengambil kesimpulan
Kesimpulan merupakan suatu hal yang ingin dicapai pada setiap penulisan. Setelah semua resensi dan bagian-bagiannya dilakukan dilanjutkan dengan menentukan kesimpulan dari semua yang telah dikaji dengan seksama dan semua akan tertera pada bab terakhir dari resensi ini.
BAB II
RESENSI NOVEL
Hantu Ambulance
2.1 RINGKASAN HANTU AMBULANCE
Hantu ambulance merupakan judul dari novel ini. Kisah ini diambil dari kisah nyata dari suatu tempat diBandung tepatnya disebuah jalan Baureksa nomer 13 yang jauh dari keramaian, tinggal sebuah keluarga yang mencari pesugihan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Mereka adalah Gina, Prasetyo dan kedua anaknya Sasha dan Rano. Kisah ini diawali karena sang suami (Prasetyo) tidak bisa menapkahi istri dan kedua anaknya. Sehingga sang istri menempuh jalan sesat untuk mendapatkan banyak uang. Kini mereka hidup bergelimang harta, tetapi hal itu tidak berlangsung lama. Pesugihan yang mereka sembah sekarang ingin menagih janjinya. Tetapi keluarga tersebut tidak bisa menepati janjinya. Karena itu mereka sekeluarga dikutuk dan hanya kematian yang bisa mengahirinya. Gina dan Sasha tewas saat mobil ambulance yang mengantar mereka kerumah sakit tersebut menabrak mobil yang berlawanan arah. Prasetyo yang selamat dari maut namun ia mengalami amnesia sehingga dirawat dirumah sakit jiwa. Kejadian tersebut terjadi pada saat mereka mencoba untuk menghindari kutukan tersebut. Tetapi anak mereka Rano selamat dari bencana itu, karena mereka menitipkannya pada neneneknya. Tidak sampai disana iblis yang penuh kemarahan itu masih mengicar keluarga yang masih lolos dari keganasan iblis tersebut. Rano yang merupakan anak yang masih kecil pada waktu itu tidak mengetahui apa yang menimpa keluarganya, setelah besar ia hanya berpikir tentang apa yang sudah terjadi pada kelurganya, karena seingatnya ia dibesarkan oleh seorang nenek. Beberapa tahun kemudian, Rano yang selamat dari kejadian itu sudah dewasa. Mereka berdua tinggal bersama di Jakarta sejak dia dititipkan ibunya pada Widya. Rano bisa mengetahui hal tersebut ketika ia lulus SMA dan memekirkan kemana ia akan melanjutkan study. Dengan beberapa temannya, yakni Ocha,Dicky,dan Popi berkeinginan melanjutkan study mereka di Bandung
Suatu hari mereka berempat pergi ke Bandung untuk mencari rumah kontrakan. Dari pagi sampai sore mereka tidak menemukan rumah kontrakan yang cocok dengan selera mereka, sehingga mereka berpikir untuk kembali ke Jakarta dan mencari rumah kontrakan pada lain waktu. Akhirnya Rano memberitahu sebuah alamat kepada tiga temannya’’Mungkin rumah kontrakan ini cocok buat kita dan belum diambil oleh orang lain, kata Rano sambil memberikan alamatnya’’. Ketiga temannya pun terdorong untuk melihat rumah kontrakan tersebut. Merekapun berangkat sampai pada akhirnya sampai disebuah jalan yang sekelilingnya di penuhi pepohonan, suasananyapun sejuk dan jauh dari kebisingan kota. Tanpa disadari oleh Rano bahwa rumah itu adalah tempat tinggalnya pada waktu kecil. “Bukan ini rumahnya kata salah satu teman Rano, Popi”. Dan mereka berempatpun turun dari mobil dan salah satu teman Rano menelpon ibu yang punya rumah tersebut. Tidak lama menunggu ibu yang punya rumah tersebut datang dan mengajak mereka berempat untuk melihat-lihat dalam rumah tersebut. Tapi ada suatu hal yang ada pikiran Rano karena setiap dia tidur dia selalu memimpikan datang kerumah ini dan dalam mimpinya dia melihat fotonya dengan keluarganya. Dengan hati yang bertanya-tanya diapun masuk dan ikut melihat-lihat isi dari rumah tersebut.Semakin dia masuk kedalam rumah,semakin kuat perasaannya mengenali rumah tersebut.
Setelah beberapa lama mereka melihat-lihat akhirnya mereka memutuskan untuk menempati rumah tersebut.Pada saat tawar menawar harga salah satu teman Rano,Popi memperhatikan sebuah mobil van yang diselubungi bahan parasut, ia bertanya pada pemilik kontrakan tapi ibu tersebut dengan kebohongannya menjawab itu mobil milik orang tuanya yang pernah bekerja dirumah sakit dan belum sempat memindahkannya.Akhirnya mereka berempat balik kejakarta dan akan menempati rumah tersebut sebelum kuliah berlangsung.
Beberapa hari kemudian mereka berempatpun sudah menempati rumah yang pada siang harinya sejuk dan asri tapi sangat mencekam pada malam harinya. Merekapun sudah membagi tugas masing-masing untuk membersihkan kontrakan tersebut. Beberapa saat kemudian dua teman Rano, Dicky dan Ocha menghampiri mobil van yang diparkir dihalaman kontrakan mereka. Dicky membuka parasut yang menyelubungi mobil tersebut dan melihat-lihat mobil tersebut lebih dekat.Tidak lama kemudian Ocha melihat bayangan hitam dalam mobil tersebut. Dia menceritakan hal tersebut pada Dicky tapi sedikitpun Dicky tidak percaya pada Ocha yaitu pacarnya sendiri. Saat mereka asyik berdebat tiba-tiba mobil tua itu bergetar dengan keras sampai-sampai mereka berdua ketakutan.Suatu hari teman Rano,Dicky berusaha memindahkan mobil tersebut dari rumah kontrakan mereka,dari sanalah awal dari kesialan remaja-remaja tersebut.Hari berganti hari mobil tersebut meminta tumbal yang diawali oleh Dicky yang bukan lain adalah teman Rano sendiri. Dia terkurung dalam mobil tersebut. Tapi untungnya para warga disana mampu menolangnya sehingga dia bisa selamt dari kematiannya. Rano yang tidak terima dengan hal itu pergi keseorang dukun yang tidak jau dari tempat itu. Tapi yang membuat Rano kaget adalah rumah tersebut adalah rumahnya dengan orang tuanya dulu yang mencari pesugihan dan meminta tumbal dari keluarga tersebut.
Beberapa saat kemudian Rano mendatangi Widya yang tidak lain adalah neneknya sendiri untuk menanyakan hal tersebut. Widyapun menjelaskan semuanya tanpa melebihi dan mengurangi. Dari sanalah Rano mengerti semuanya. Tidak lama kemudian Rano ingat dan mengkhawatirkan keselamatan teman-temannya. Diapun kembali ketempat tersebut, sesampinya disana Ocha teman Rano sudah terbujur kaku dan tak bernapas. Dan pada akhirny Ocha dibawa kejakarta untuk dimakamkan yang ditemani oleh Dicky yang tiada bukan adalah pacarnya. Tetapi Rano sendiri tidak bias untuk meninggalkan rumah tersebut yang ditemani oleh Popi teman sekaligus orang yang sangat mencintainya.Detik demi detik,jam demi jam monster itu terus mengganggu mereka disana. Sehingga merekapun memutuskan untuk pergi dari sana dan tinggal dihotel tempat pacar Rano menginap. Rano meninggalkan Popi dengan pacarnya yaitu Fiona dikamar untuk meminta pertolongan dengan seorang dukun yang pernah dia temui. Tidak lama Rano pergi monster tersebut membawa Popi dan Fiona pergi dengan ambulance angker tersebut. Ranopun mengejarnya sampai disebuah gudang kosong. Disanalah mereka bertiga berjuang untuk hidup. Dan pada akhirnya Popi menjadi tumbal dari keganasan monster tersebut. Di tempat lain prasetyo yang tidak lain adalah ayah Rano yang bersembunyi disuatu tempat bertahun-tahun akhirnya menjadi tumbal terarhir dari monster tersebut.
2.2 RESENSI RINGKASAN
Dari resensi yang dilakukan pada novel yang berjudul “Hantu Ambulance” dapat di temukan beberapa hal yaitu:
1) Dalam gaya bahasa. Gaya bahasa yang digunakan dalam cerita ini adalah gaya bahasa Prosais. Yaitu dalam cerita tersebut digunakan ungkapan sehari-hari yang pada dasarnya cenderung tidak memperhatikan unsur-unsur Puitis.
2) Unsur alur dalam cerita ini lebih cenderung menggunakan unsur plot.
3) Novel yang saya resensi disini sudah memiliki kelayakan novel di antarnya:
a) Judul novel : Hantu Ambulance
b) Penulis : Diyah Ratna
c) Penerbit : Gagas Media
d) Tebal halaman : 160
e) Warna sampul : Hitam
4) Dari hasil resensi, masing-masing tokoh dalam novel tersebut memiliki karakter yang berbeda-beda,seperti:
a) Rano : Laki-laki yang memiliki sifat yang keras kepala dan rasa ingin tahu yang besar.
b) Popi : Wanita yang penyabar.
c) Ocha : Wanita yang penakut.
d) Dicky : Laki-laki yang senang bergurau dan tidak pernah serius.
e) Widya : Wanita yang baik.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
Dari resensi yang dilakukan pada novel yang berjudul “Hantu Ambulance” dapat ditarik kesimpulan bahwa masing-masing tokoh dalam novel itu memiliki karakter yang berbeda – beda, Selain itu juga berdasarkan resensi yang dilakukan novel dengan judul Hantu Ambulance sudah mencakup semua unsure kelayakan sebuah karya sastra, karena dalam novel tersebut sudah masuk semua unsur-unsur sastra, seperti: Pendahuluan, Isi dan penutup yang merupakan bagian terpenting dari suatu karya sastra.
3.2 SARAN – SARAN
Demi kesempurnaan suatu karya novel ada baiknya setiap novel yang akan diterbitkan yang nantinya akan di baca oleh masyarakat luas dilakukan suatu resensi pada novel tersebut agar bisa memberikan suatu pemahaman terhadap masyarakat tentang makna yang terkandung pada novel tersebut.
Monday, December 28, 2009
Bali the best island 2009
Amid national mourning for the tragedy Indonesia hotel JW Marriot bombing and the Ritz Carlton on Friday last week. Turns out there's a very exciting and proud nation of Indonesia, Bali was chosen as the best island in the world, international tourism magazine Travel & Leisure.
At this year's Bali defeated the Galapagos archipelago, which had to settle for second diurutan. In 2008, the Galapagos islands which occupies the first position, and in 2009 reversed this position, Bali diurutan first, followed later by the Galapagos Islands.
This is a turning point for tourism, Bali in particular and Indonesia in general, amid a travel warning from the U.S. states and Australia against Indonesia following the tragedy of the bomb last Friday, but apparently that's not a big impact on world views Indonesia.
Indonesia forward, no one can divide this nation, because Indonesia is one, the Republic of Indonesia, Indonesia Unite.
At this year's Bali defeated the Galapagos archipelago, which had to settle for second diurutan. In 2008, the Galapagos islands which occupies the first position, and in 2009 reversed this position, Bali diurutan first, followed later by the Galapagos Islands.
This is a turning point for tourism, Bali in particular and Indonesia in general, amid a travel warning from the U.S. states and Australia against Indonesia following the tragedy of the bomb last Friday, but apparently that's not a big impact on world views Indonesia.
Indonesia forward, no one can divide this nation, because Indonesia is one, the Republic of Indonesia, Indonesia Unite.
Mona Lisa
Mona Lisa adalah maha karya yang lahir dari tangan Leonardo Da Vinci. Da Vinci mulai melukis Mona Lisa pada tahun 1503, dan selesai pada 1506. Ukuran lukisan ini tidak terlalu besar, hanya 77 x 53 sentimeter. Mona Lisa dilukis pada panel kayu poplar (bukan kanvas). Bahan kayu poplar ini biasa dipakai oleh para pelukis di Eropa Selatan, sedangkan di Eropa Utara lebih banyak digunakan kayu ek. Berdasarkan penelitian, sketsa Mona Lisa dibuat dengan kapur, kemudian sketsa ini dipindahkan ke panel kayu melalui proses tusukan dan pelubangan
Nama asli wanita ini (Mona Lisa) adalah Lisa del Giocondo, isteri seorang saudagar sutera yang sangat kaya dari Florentine bernama Francesco del Giocondo. Lukisan ini dibuat sebagai hadiah untuk rumah baru pasangan ini bertepatan dengan kelahiran putera kedua mereka, Andrea. Jika kita perhatikan, ada yang terasa aneh pada wajah wanita molek ini. Apakah gerangan sebabnya? Ternyata, keanehan itu disebabkan Mona Lisa tidak memiliki alis dan bulu mata. Menurut ahli sejarah, pada masa itu seorang wanita yang sopan dan terhormat memang selalu mencukur alis matanya, karena dianggap bulu yang tumbuh di atas mata itu tidak sedap dipandang
Mona Lisa dibawa oleh Da Vinci dari Itali ke Perancis pada tahun 1516. Da Vinci diundang oleh Raja Francois I dari Perancis, dan diberi tempat tinggal yang nyaman di dekat kastil raja di Amboise, di lembah sungai Loire, 150 mil dari Paris. Raja Francois membeli lukisan ini seharga 4000 ecus, yang kemudian disimpan di Fountainbleau. Oleh Raja Francois, Mona Lisa digantungkan di dinding kamar mandi, di atas bath tub. Retakan-retakan yang terdapat pada lukisan Mona LIsa diduga akibat uap air panas yang dipakai Raja untuk mandi. Di setiap kamar mandi istana ini terdapat lukisan versi telanjang dari Mona Lisa, diberi nama Mona Vanna. Kemungkinan lukisan ini adalah karya Salai, asisten Da Vinci.
Selanjutnya Mona Lisa diberikan kepada Louis XIV, dan oleh Louis XIV lukisan ini dipindahkan ke istana Versailles. Sesudah Revolusi Perancis, Mona Lisa dilengserkan dari Versailles ke museum Louvre. Tapi Napoleon jatuh cinta pada lukisan indah ini dan memboyongnya ke istana Tuileries, meskipun belakangan hari dikembalikan ke Louvre. Rupanya sudah suratan takdir Mona Lisa untuk selalu pindah rumah.
Da Vinci tidak hanya memindahkan wajah Lisa del Giocondo ke panel kayu poplar, tetapi sekaligus memindahkan jiwa wanita ini ke dalam lukisan. Inilah yang membuat Mona Lisa demikian dikagumi di seluruh dunia. Ketika lukisan ini dibawa berkeliling Amerika pada tahun 1962, Presiden Kennedy menyambutnya sendiri dan menjulukinya sebagai “Simbol Peradaban Barat”. Mona Lisa adalah lukisan yang terlalu berharga untuk diberi harga.
Mona Lisa pernah hilang selama beberapa waktu, dan ternyata dicuri oleh seorang pria penjaga museum Louvre yang jatuh cinta kepadanya. Lukisan ini disimpan di bawah tempat tidur pria ini, dan selama beberapa tahun menjadi ‘milik pribadi’nya. Penculikan itu akhirnya berakhir, dan Mona Lisa dibawa kembali ke tempatnya yang terhormat di museum Louvre.
Saat ini Mona Lisa disimpan di Musee du Louvre, Paris, dan dikenal sebagai “Lukisan Nomor 779″. Sebagai ratu dari segala lukisan, Mona Lisa ditempatkan secara khusus di ruangan berdinding beton yang dilindungi kaca anti peluru. Setiap tahun, lukisan ini dikunjungi 6 juta wisatawan dari seluruh dunia. Ruangan tempat Mona Lisa berada selalu dipenuhi pengunjung, dan untuk bisa berfoto dengan Mona Lisa sungguh membutuhkan keberuntungan dan perjuangan berat.
Nama asli wanita ini (Mona Lisa) adalah Lisa del Giocondo, isteri seorang saudagar sutera yang sangat kaya dari Florentine bernama Francesco del Giocondo. Lukisan ini dibuat sebagai hadiah untuk rumah baru pasangan ini bertepatan dengan kelahiran putera kedua mereka, Andrea. Jika kita perhatikan, ada yang terasa aneh pada wajah wanita molek ini. Apakah gerangan sebabnya? Ternyata, keanehan itu disebabkan Mona Lisa tidak memiliki alis dan bulu mata. Menurut ahli sejarah, pada masa itu seorang wanita yang sopan dan terhormat memang selalu mencukur alis matanya, karena dianggap bulu yang tumbuh di atas mata itu tidak sedap dipandang
Mona Lisa dibawa oleh Da Vinci dari Itali ke Perancis pada tahun 1516. Da Vinci diundang oleh Raja Francois I dari Perancis, dan diberi tempat tinggal yang nyaman di dekat kastil raja di Amboise, di lembah sungai Loire, 150 mil dari Paris. Raja Francois membeli lukisan ini seharga 4000 ecus, yang kemudian disimpan di Fountainbleau. Oleh Raja Francois, Mona Lisa digantungkan di dinding kamar mandi, di atas bath tub. Retakan-retakan yang terdapat pada lukisan Mona LIsa diduga akibat uap air panas yang dipakai Raja untuk mandi. Di setiap kamar mandi istana ini terdapat lukisan versi telanjang dari Mona Lisa, diberi nama Mona Vanna. Kemungkinan lukisan ini adalah karya Salai, asisten Da Vinci.
Selanjutnya Mona Lisa diberikan kepada Louis XIV, dan oleh Louis XIV lukisan ini dipindahkan ke istana Versailles. Sesudah Revolusi Perancis, Mona Lisa dilengserkan dari Versailles ke museum Louvre. Tapi Napoleon jatuh cinta pada lukisan indah ini dan memboyongnya ke istana Tuileries, meskipun belakangan hari dikembalikan ke Louvre. Rupanya sudah suratan takdir Mona Lisa untuk selalu pindah rumah.
Da Vinci tidak hanya memindahkan wajah Lisa del Giocondo ke panel kayu poplar, tetapi sekaligus memindahkan jiwa wanita ini ke dalam lukisan. Inilah yang membuat Mona Lisa demikian dikagumi di seluruh dunia. Ketika lukisan ini dibawa berkeliling Amerika pada tahun 1962, Presiden Kennedy menyambutnya sendiri dan menjulukinya sebagai “Simbol Peradaban Barat”. Mona Lisa adalah lukisan yang terlalu berharga untuk diberi harga.
Mona Lisa pernah hilang selama beberapa waktu, dan ternyata dicuri oleh seorang pria penjaga museum Louvre yang jatuh cinta kepadanya. Lukisan ini disimpan di bawah tempat tidur pria ini, dan selama beberapa tahun menjadi ‘milik pribadi’nya. Penculikan itu akhirnya berakhir, dan Mona Lisa dibawa kembali ke tempatnya yang terhormat di museum Louvre.
Saat ini Mona Lisa disimpan di Musee du Louvre, Paris, dan dikenal sebagai “Lukisan Nomor 779″. Sebagai ratu dari segala lukisan, Mona Lisa ditempatkan secara khusus di ruangan berdinding beton yang dilindungi kaca anti peluru. Setiap tahun, lukisan ini dikunjungi 6 juta wisatawan dari seluruh dunia. Ruangan tempat Mona Lisa berada selalu dipenuhi pengunjung, dan untuk bisa berfoto dengan Mona Lisa sungguh membutuhkan keberuntungan dan perjuangan berat.
I Ketut Mayun dan Bali
Beliau merupakan seorang seniman yang berasal dari desa penglipudan bangli.
Beliau bernama I Ketut Mayun ,beliau lahir di penglipuran pada 10 April 1971. Beliau
Merupakan putra dara I Ketut Gederan dan Ni Ketut Seleg. Ayah beliau merupakan
Seorang seniman wayangdan juga seorang seniman tari. Beliau memiliki satu orang istri dan tiga orang anak, dua orang putra dan satu putri.
Beliau merupakan seniman yang ulet dan semangat dalam berkarya. Apalagi
beliau adalah anak satu-satunya yang menekuni di bidang seni diantara sembilan
bersaudara. Hidup yang sederhana menuntun beliau untuk selalu tabah dan penuh kerja keras dalam menjalani hidup.
Pertama kali beliau senang melukis sejak umur enam tahun. Waktu itu beliau masih melukis menggunakan kertas karton. Beliau pada saat itu belajar melukis secara otodidak ( sendiri). Pada waktu SD beliau pernah mengikuti berbagai lomba lukis, dari tingkat kecamatan, kabupaten,provinsi,nasional dan internasional. Beliau sering mendapat juara, bahkan beliau mandapat juara dua di India dan juara satu di Jepang. Setelah tamat SD beliau melanjutkan ke SMP 2 Bangli. Setelah menyelesaikan pendidikannya di SMP, beliau melanjutkan ke SMK 2 Sukawati atau sekarang di kenal dengan SMIK Pada saat itu beliau sudah mulai menggunakan kanvas untuk melukis di samping kegiatannya bersekolah di SMIK.
Pada saat ini selain dari kesibukannya melukis aplikasi beliau dalam kehidupan
Masyarakat yaitu yang pertama beliau menjabat sebagai kelian seka gong pada tahun lalu
Dan beliau menjabat selama 5 tahun. Pengabdian beliau sebagai kelia seka gong sangat
Di segani di masyarakat disekitar beliau. Selain sebagai kelian, beliau juga menyempatkan diri ngayah di masyarakat., seperti membuat lembu pada saat ngaben,membuat umbul-umbul untuk di pura, kober, dan juga gorten temukur barong. Diluar itu beliau juga pernah mengajar murid-murid melukis dari luar desa atau sekitar desa. Itupun secara sukarela, sehingga banyak aktifitas kesenian dalam keseharian beliau.
four differences between ethics and etiquette
four differences between
ethics and etiquette, which is generally as follows:
1. Ethics is the intention, whether the act be done or not in accordance
consideration of good or bad intentions as a result. Etiquette is a set
way, to do right actions as expected.
2. Ethics is the conscience (bathiniah), how to behave ethically and whether the
actually arises from the consciousness itself. Etiquette is a formality (surface),
visible from the outside is full of attitude courtesy and kindness.
3. Ethics are absolute, that is not negotiable, if the good deeds
be commended and that one should get a penalty.
Etiquette is relative, that is considered rude in some cultures
certain areas, but not necessarily in other areas.
4. Ethics enforcement, does not depend on whether or not other people in attendance.
Etiquette applies only if there are other people present, and if no one else
the label does not apply.
ethics and etiquette, which is generally as follows:
1. Ethics is the intention, whether the act be done or not in accordance
consideration of good or bad intentions as a result. Etiquette is a set
way, to do right actions as expected.
2. Ethics is the conscience (bathiniah), how to behave ethically and whether the
actually arises from the consciousness itself. Etiquette is a formality (surface),
visible from the outside is full of attitude courtesy and kindness.
3. Ethics are absolute, that is not negotiable, if the good deeds
be commended and that one should get a penalty.
Etiquette is relative, that is considered rude in some cultures
certain areas, but not necessarily in other areas.
4. Ethics enforcement, does not depend on whether or not other people in attendance.
Etiquette applies only if there are other people present, and if no one else
the label does not apply.
empat (4) perbedaan antara etika dan etiket
empat perbedaan antara
etika dan etiket, yaitu secara umumnya sebagai berikut:
1. Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai
pertimbangan niat baik atau buruk sebagai akibatnya. Etiket adalah menetapkan
cara, untuk melakukan perbuatan benar sesuai dengan yang diharapkan.
2. Etika adalah nurani (bathiniah), bagaimana harus bersikap etis dan baik yang
sesungguhnya timbul dari kesadaran dirinya. Etiket adalah formalitas (lahiriah),
tampak dari sikap luarnya penuh dengan sopan santun dan kebaikan.
3. Etika bersifat absolut, artinya tidak dapat ditawar-tawar lagi, kalau perbuatan baik
mendapat pujian dan yang salah harus mendapat sanksi.
Etiket bersifat relatif, yaitu yang dianggap tidak sopan dalam suatu kebudayaan
daerah tertentu, tetapi belum tentu di tempat daerah lainnya.
4. Etika berlakunya, tidak tergantung pada ada atau tidaknya orang lain yang hadir.
Etiket hanya berlaku, jika ada orang lain yang hadir, dan jika tidak ada orang lain
maka etiket itu tidak berlaku.
etika dan etiket, yaitu secara umumnya sebagai berikut:
1. Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai
pertimbangan niat baik atau buruk sebagai akibatnya. Etiket adalah menetapkan
cara, untuk melakukan perbuatan benar sesuai dengan yang diharapkan.
2. Etika adalah nurani (bathiniah), bagaimana harus bersikap etis dan baik yang
sesungguhnya timbul dari kesadaran dirinya. Etiket adalah formalitas (lahiriah),
tampak dari sikap luarnya penuh dengan sopan santun dan kebaikan.
3. Etika bersifat absolut, artinya tidak dapat ditawar-tawar lagi, kalau perbuatan baik
mendapat pujian dan yang salah harus mendapat sanksi.
Etiket bersifat relatif, yaitu yang dianggap tidak sopan dalam suatu kebudayaan
daerah tertentu, tetapi belum tentu di tempat daerah lainnya.
4. Etika berlakunya, tidak tergantung pada ada atau tidaknya orang lain yang hadir.
Etiket hanya berlaku, jika ada orang lain yang hadir, dan jika tidak ada orang lain
maka etiket itu tidak berlaku.
Ethics
Understanding Ethics (etymology), derived from the Greek is "Ethos", which
means the character of morality or customs (custom). Ethics is usually closely related
with moral words are from the Latin term, namely "Mos" and
in the plural form of "Mores", which means custom or way of life
person by doing good deeds (decency), and avoid halhal
bad actions.
Ethics and morality is more or less the same sense, but in the activities seharihari
there is a difference, that is moral or morality for the assessment act
done, while ethics is to study the system of values prevailing. Glossary
Another identical with ethics, namely:
- Susila (Sanskrit), more shows to the basics, principles, rules of life
(sila) better (su).
- Virtue (Arabic), meaning moral, and ethical means the science of morals.
The philosopher Aristotle, in his book Ethics Nikomacheia, explaining about
discussion of Ethics, as follows:
- Terminius Techicus
Understanding of ethics in this case is studied for the ethics of science
study the problem of human action or actions.
- Manner and Custom
Discuss ethics-related ordinances and customs (adat) that
inherent in human nature (in herent in human nature) are bound by
notion of "good and bad" behavior or an act of man.
Understanding and definition of ethics from the philosophers or experts differ in their basic concern;
include:
a. Is the moral principles that include knowledge about the goodness and the nature of the
rights (the principles of Morality, including the science of good and the nature of the right)
b. Code of conduct, which is recognized relating to notice the main part of the
human activities. (The rules of conduct, recognize in respect to a particular class of
human actions)
c. Science of human nature is ideal, and moral principles as individuals. (The
science of human character in its ideal state, and moral principles as of an individual)
d. Is the study of an obligation (the science of duty)
Various kinds of e t i k a
In discussing ethics as a science that investigates the response
decency or ethical, that is just as moral talk (mores). Humans
2
called ethical, the human is completely intact and able to meet the intent
life in the context of the principle of balance between private interests with the
others, between the spiritual with the carnal, and between the creature standing
themselves with the creator. This includes discussing nilainilai or normanorma
associated with ethics, there are two kinds of ethics (Keraf: 1991: 23), as
follows:
Descriptive Ethics
Ethical review critically and rationally about the attitudes and behavior
humans, and what is being pursued by every person in his life as something that
value. This means that descriptive ethics is talking about the facts as they are,
namely the values and human behavior as a fact related to
situation and the entrenched reality. Can be concluded that the fact
in appreciation of value or no value in a society that is associated
with certain conditions allows human beings to act ethically.
Normative Ethics
A set of ethical attitudes and behavior of the ideal and should be
owned by humans or what should be done by human beings and actions
what is valuable in life. So Normative ethics is the norms that can
guides to be good people and avoid the things that
worse, according to the rules or norms are agreed upon and applied in society.
From the various definitions of the ethical discussion of the above can
classified into three (3) of the definition, is as follows:
- The first type, ethics is seen as a special branch of philosophy that talking
about the value of good and bad of human behavior.
- The second type, the ethics of science is seen as a good talk
The bad human behavior in life together. The definition does not see
the fact that there is diversity of norms, because of the inequality of time and
place, eventually became the science of ethics that is more descriptive and sosiologik.
- The third type, the ethics of science is seen as a normative, and
evaluative value only provides the pros and cons of human behavior.
In this case do not need to show the existence of facts, sufficient information, encourage
and reflect. This definition of ethics is more informative, directive and reflective.
Norms and rules
In the everyday life is often known as the norms or
rules, that is usually a set of values and provide guidance or
specific standards for each person or community to act act, and
behave in accordance with the rules agreed. Benchmarks
or guidelines such as the norm (norm) or the rules which are standard
3
which must be obeyed or followed (Soekanto: 1989:7).
Society there are various groups and diverse flow,
each have their own interests, but that common interests
requires the existence of order and security in daily life in
form of mutually agreed rules, which govern behavior in
society, the so-called rules of life.
To meet the needs and interests of life with safe, orderly and
peacefully without interference, it would require an order (order = Ordnung), and the procedures that
embodied in the "rules of the game" a guide for all interactions of life
day-to-day, so that the interests of each member of society is preserved and
guaranteed. Each member of the public understands "the rights and obligations of each
according to the grammar rules, and procedures were commonly called "Siwak F" (in Arabic), and
"norms" (Latin) or measures that serve as guidelines, norms
it has two kinds according to its contents, namely:
a. Command, which is a requirement for someone to do something by
because the result is considered good.
b. The ban, which is a requirement for someone to not do anything
therefore not considered a good result.
This means that the norm is to provide guidance to people how
Must a person acting in society and acts which
be dijalankannya, and actions which should be avoided (Kansil,
1989:81). That norms can be maintained through sanctions, namely
threat of punishment against any who violate it. But in the life
people who are bound by the rules of life called the norm, without or
imposed sanctions for the violation, if someone violates a norm, it will
imposed sanctions in accordance with the level and nature of violations that occurred,
for example, as follows:
• He should know the rules will not talk while smoking cigarettes in front
guests or people who respect, and a contempt sanction only because
considered impolite even though smoking is not prohibited.
Someone guests who want to go home, according to etiquette to be taken up in
front door of the house or office, if not the only form of contempt sanction
for being arrogant and disrespectful of his guest.
• Lift up the receiver after the end of the three-time sound and
say hello, and if the phone was ringing with the rough,
then the sanction is considered "intrupsi" is a show of displeasure that
rude and disrespectful of the caller or the person who is nearby.
• People who steal from others without the owner's knowledge,
then heavy sanctions and penalties related sanctions, both
criminal penalties and civil prison (compensation).
4
Then the norm of social life there are four (4) Siwak F or
norms, ie norms of religion, morality, decency and the law (see Annex No. 6).
In practice, divided into general norms (non-law) and
legal norms, enforcement norms in aspects of life can
classified into two kinds of rules, as follows:
1. Aspects of private life (individual) include:
a. Rule confidence to achieve personal life or the sanctity of life
believers.
b. Life of decency, moral values, and ethics that focused on the good life
attaining personal purity of heart which nu-rani virtuous morals
(akhlakul kharimah).
2. Inter-personal aspects of life (society) include:
a. Rules or norms of politeness, manners and social etiketdalam
in everyday society (pleasantliving together).
b. Legal rules that were focused on the creation of order, peace and
justice in the common life or a society filled with
certainty or peace (peaceful living together).
While non-legal norms issue is important enough issue and
The next will be discussed more broadly about the code of conduct and professional codes
PR / PR, which is like moral values, ethics, ethical, etiquette, etiquette in the association
social or community, as a rule the value agreed, respected,
must be obeyed and adhered to.
Moral norms will not be used to assess a doctor when
treat the patient, or a lecturer in the lecture material delivered to the
students, but rather to assess how these professionals
perform tasks and duties well as a virtuous man,
juiur, morals, integrity and responsibility.
Apart from them as professionals or not telling the
give medicine as a healing, or the methodologies and skills in
gave a lecture to the right. In this case the emphasis is "attitude
or behavior "in carrying out their duties and functions as a professional
diembannya to respect others or of human life.
At the end of moral values, ethics, code of conduct and professional ethics standards
is giving way, guidelines, benchmarks and reference for decision
about what action will be done in various situations and under certain conditions
in providing professional services or expertise of each. Decision
ethical decisions or ethics, is the competence aspect of moral behavior as
a professional who has calculated the consequences, as well baikburuknya
the effects of his actions objectively, and at the same time have
responsibility or high integrity. Established professional ethical codes and
5
agreed by the professionals is not intended to protect
interests of the individual (subjective), but more emphasis to the interests of more
wide (objective).
Etiquette
Understanding etiquette and ethics are often confused, even though the two terms
There are different meanings, although there are similarities. The term ethics
as described earlier is related to morals (mores), whereas
word etiquette is related to the value of manners, etiquette in the association
formal. The equation is about human behavior is normative ethical.
This means providing guidance or certain norms of how to
person committing the act and not doing a deed.
The term comes from the etiquette Etiquette (France) which means from the beginning of a card
invitation is usually used during the kings of France held
official meetings, parties and receptions for the elite among the royal or noble.
In the meeting has been defined or agreed upon the rules or procedures
conventions to be followed, such as how to dress (dressing), how to sit, how to
shake hands, how to speak, and how to visit with the attitude and behavior management
social etiquette in a formal or official.
The definition of etiquette, according to experts there are few terms, namely the
collection procedures and attitudes in both the association between civilized human beings.
Another opinion says that etiquette is etiquette procedures approved
by a particular society and become the norm as well as a role model in the lake acting as a
members of the public good and fun.
means the character of morality or customs (custom). Ethics is usually closely related
with moral words are from the Latin term, namely "Mos" and
in the plural form of "Mores", which means custom or way of life
person by doing good deeds (decency), and avoid halhal
bad actions.
Ethics and morality is more or less the same sense, but in the activities seharihari
there is a difference, that is moral or morality for the assessment act
done, while ethics is to study the system of values prevailing. Glossary
Another identical with ethics, namely:
- Susila (Sanskrit), more shows to the basics, principles, rules of life
(sila) better (su).
- Virtue (Arabic), meaning moral, and ethical means the science of morals.
The philosopher Aristotle, in his book Ethics Nikomacheia, explaining about
discussion of Ethics, as follows:
- Terminius Techicus
Understanding of ethics in this case is studied for the ethics of science
study the problem of human action or actions.
- Manner and Custom
Discuss ethics-related ordinances and customs (adat) that
inherent in human nature (in herent in human nature) are bound by
notion of "good and bad" behavior or an act of man.
Understanding and definition of ethics from the philosophers or experts differ in their basic concern;
include:
a. Is the moral principles that include knowledge about the goodness and the nature of the
rights (the principles of Morality, including the science of good and the nature of the right)
b. Code of conduct, which is recognized relating to notice the main part of the
human activities. (The rules of conduct, recognize in respect to a particular class of
human actions)
c. Science of human nature is ideal, and moral principles as individuals. (The
science of human character in its ideal state, and moral principles as of an individual)
d. Is the study of an obligation (the science of duty)
Various kinds of e t i k a
In discussing ethics as a science that investigates the response
decency or ethical, that is just as moral talk (mores). Humans
2
called ethical, the human is completely intact and able to meet the intent
life in the context of the principle of balance between private interests with the
others, between the spiritual with the carnal, and between the creature standing
themselves with the creator. This includes discussing nilainilai or normanorma
associated with ethics, there are two kinds of ethics (Keraf: 1991: 23), as
follows:
Descriptive Ethics
Ethical review critically and rationally about the attitudes and behavior
humans, and what is being pursued by every person in his life as something that
value. This means that descriptive ethics is talking about the facts as they are,
namely the values and human behavior as a fact related to
situation and the entrenched reality. Can be concluded that the fact
in appreciation of value or no value in a society that is associated
with certain conditions allows human beings to act ethically.
Normative Ethics
A set of ethical attitudes and behavior of the ideal and should be
owned by humans or what should be done by human beings and actions
what is valuable in life. So Normative ethics is the norms that can
guides to be good people and avoid the things that
worse, according to the rules or norms are agreed upon and applied in society.
From the various definitions of the ethical discussion of the above can
classified into three (3) of the definition, is as follows:
- The first type, ethics is seen as a special branch of philosophy that talking
about the value of good and bad of human behavior.
- The second type, the ethics of science is seen as a good talk
The bad human behavior in life together. The definition does not see
the fact that there is diversity of norms, because of the inequality of time and
place, eventually became the science of ethics that is more descriptive and sosiologik.
- The third type, the ethics of science is seen as a normative, and
evaluative value only provides the pros and cons of human behavior.
In this case do not need to show the existence of facts, sufficient information, encourage
and reflect. This definition of ethics is more informative, directive and reflective.
Norms and rules
In the everyday life is often known as the norms or
rules, that is usually a set of values and provide guidance or
specific standards for each person or community to act act, and
behave in accordance with the rules agreed. Benchmarks
or guidelines such as the norm (norm) or the rules which are standard
3
which must be obeyed or followed (Soekanto: 1989:7).
Society there are various groups and diverse flow,
each have their own interests, but that common interests
requires the existence of order and security in daily life in
form of mutually agreed rules, which govern behavior in
society, the so-called rules of life.
To meet the needs and interests of life with safe, orderly and
peacefully without interference, it would require an order (order = Ordnung), and the procedures that
embodied in the "rules of the game" a guide for all interactions of life
day-to-day, so that the interests of each member of society is preserved and
guaranteed. Each member of the public understands "the rights and obligations of each
according to the grammar rules, and procedures were commonly called "Siwak F" (in Arabic), and
"norms" (Latin) or measures that serve as guidelines, norms
it has two kinds according to its contents, namely:
a. Command, which is a requirement for someone to do something by
because the result is considered good.
b. The ban, which is a requirement for someone to not do anything
therefore not considered a good result.
This means that the norm is to provide guidance to people how
Must a person acting in society and acts which
be dijalankannya, and actions which should be avoided (Kansil,
1989:81). That norms can be maintained through sanctions, namely
threat of punishment against any who violate it. But in the life
people who are bound by the rules of life called the norm, without or
imposed sanctions for the violation, if someone violates a norm, it will
imposed sanctions in accordance with the level and nature of violations that occurred,
for example, as follows:
• He should know the rules will not talk while smoking cigarettes in front
guests or people who respect, and a contempt sanction only because
considered impolite even though smoking is not prohibited.
Someone guests who want to go home, according to etiquette to be taken up in
front door of the house or office, if not the only form of contempt sanction
for being arrogant and disrespectful of his guest.
• Lift up the receiver after the end of the three-time sound and
say hello, and if the phone was ringing with the rough,
then the sanction is considered "intrupsi" is a show of displeasure that
rude and disrespectful of the caller or the person who is nearby.
• People who steal from others without the owner's knowledge,
then heavy sanctions and penalties related sanctions, both
criminal penalties and civil prison (compensation).
4
Then the norm of social life there are four (4) Siwak F or
norms, ie norms of religion, morality, decency and the law (see Annex No. 6).
In practice, divided into general norms (non-law) and
legal norms, enforcement norms in aspects of life can
classified into two kinds of rules, as follows:
1. Aspects of private life (individual) include:
a. Rule confidence to achieve personal life or the sanctity of life
believers.
b. Life of decency, moral values, and ethics that focused on the good life
attaining personal purity of heart which nu-rani virtuous morals
(akhlakul kharimah).
2. Inter-personal aspects of life (society) include:
a. Rules or norms of politeness, manners and social etiketdalam
in everyday society (pleasantliving together).
b. Legal rules that were focused on the creation of order, peace and
justice in the common life or a society filled with
certainty or peace (peaceful living together).
While non-legal norms issue is important enough issue and
The next will be discussed more broadly about the code of conduct and professional codes
PR / PR, which is like moral values, ethics, ethical, etiquette, etiquette in the association
social or community, as a rule the value agreed, respected,
must be obeyed and adhered to.
Moral norms will not be used to assess a doctor when
treat the patient, or a lecturer in the lecture material delivered to the
students, but rather to assess how these professionals
perform tasks and duties well as a virtuous man,
juiur, morals, integrity and responsibility.
Apart from them as professionals or not telling the
give medicine as a healing, or the methodologies and skills in
gave a lecture to the right. In this case the emphasis is "attitude
or behavior "in carrying out their duties and functions as a professional
diembannya to respect others or of human life.
At the end of moral values, ethics, code of conduct and professional ethics standards
is giving way, guidelines, benchmarks and reference for decision
about what action will be done in various situations and under certain conditions
in providing professional services or expertise of each. Decision
ethical decisions or ethics, is the competence aspect of moral behavior as
a professional who has calculated the consequences, as well baikburuknya
the effects of his actions objectively, and at the same time have
responsibility or high integrity. Established professional ethical codes and
5
agreed by the professionals is not intended to protect
interests of the individual (subjective), but more emphasis to the interests of more
wide (objective).
Etiquette
Understanding etiquette and ethics are often confused, even though the two terms
There are different meanings, although there are similarities. The term ethics
as described earlier is related to morals (mores), whereas
word etiquette is related to the value of manners, etiquette in the association
formal. The equation is about human behavior is normative ethical.
This means providing guidance or certain norms of how to
person committing the act and not doing a deed.
The term comes from the etiquette Etiquette (France) which means from the beginning of a card
invitation is usually used during the kings of France held
official meetings, parties and receptions for the elite among the royal or noble.
In the meeting has been defined or agreed upon the rules or procedures
conventions to be followed, such as how to dress (dressing), how to sit, how to
shake hands, how to speak, and how to visit with the attitude and behavior management
social etiquette in a formal or official.
The definition of etiquette, according to experts there are few terms, namely the
collection procedures and attitudes in both the association between civilized human beings.
Another opinion says that etiquette is etiquette procedures approved
by a particular society and become the norm as well as a role model in the lake acting as a
members of the public good and fun.
Etika
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah "Ethos", yang
berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat
dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu "Mos" dan
dalam bentuk jamaknya "Mores", yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup
seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari halhal
tindakan yang buruk.
Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan seharihari
terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang
dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. Istilah
lain yang identik dengan etika, yaitu:
- Susila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup
(sila) yang lebih baik (su).
- Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak.
Filsuf Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia, menjelaskan tentang
pembahasan Etika, sebagai berikut:
- Terminius Techicus
Pengertian etika dalam hal ini adalah, etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang
mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia.
- Manner dan Custom
Membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang
melekat dalam kodrat manusia (In herent in human nature) yang terikat dengan
pengertian "baik dan buruk" suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.
Pengertian dan definisi Etika dari para filsuf atau ahli berbeda dalam pokok perhatiannya;
antara lain:
a. Merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat dari
hak (The principles of morality, including the science of good and the nature of the right)
b. Pedoman perilaku, yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama dari
kegiatan manusia. (The rules of conduct, recognize in respect to a particular class of
human actions)
c. Ilmu watak manusia yang ideal, dan prinsip-prinsip moral sebagai individual. (The
science of human character in its ideal state, and moral principles as of an individual)
d. Merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban (The science of duty)
Macam-macam E t i k a
Dalam membahas Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan
kesusilaan atau etis, yaitu sama halnya dengan berbicara moral (mores). Manusia
2
disebut etis, ialah manusia secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat
hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihak
yang lainnya, antara rohani dengan jasmaninya, dan antara sebagai makhluk berdiri
sendiri dengan penciptanya. Termasuk di dalamnya membahas nilainilai atau normanorma
yang dikaitkan dengan etika, terdapat dua macam etika (Keraf: 1991: 23), sebagai
berikut:
Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku
manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang
bernilai. Artinya Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya,
yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan
situasi dan realitas yang membudaya. Da-pat disimpulkan bahwa tentang kenyataan
dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan
dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya
dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan
apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi Etika Normatif merupakan norma-norma yang dapat
menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang
buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
Dari berbagai pembahasan definisi tentang etika tersebut di atas dapat
diklasifikasikan menjadi tiga (3) jenis definisi, yaitu sebagai berikut:
- Jenis pertama, etika dipandang sebagai cabang filsafat yang khusus membicarakan
tentang nilai baik dan buruk dari perilaku manusia.
- Jenis kedua, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang membicarakan baik
buruknya perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Definisi tersebut tidak melihat
kenyataan bahwa ada keragaman norma, karena adanya ketidaksamaan waktu dan
tempat, akhirnya etika menjadi ilmu yang deskriptif dan lebih bersifat sosiologik.
- Jenis ketiga, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat normatif, dan
evaluatif yang hanya memberikan nilai baik buruknya terhadap perilaku manusia.
Dalam hal ini tidak perlu menunjukkan adanya fakta, cukup informasi, menganjurkan
dan merefleksikan. Definisi etika ini lebih bersifat informatif, direktif dan reflektif.
Norma dan Kaidah
Di dalam kehidupan sehari-hari sering dikenal dengan istilah norma-norma atau
kaidah, yaitu biasanya suatu nilai yang mengatur dan memberikan pedoman atau
patokan tertentu bagi setiap orang atau masyarakat untuk bersikap tindak, dan
berperilaku sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah disepakati bersama. Patokan
atau pedoman tersebut sebagai norma (norm) atau kaidah yang merupakan standar
3
yang harus ditaati atau dipatuhi (Soekanto: 1989:7).
Kehidupan masyarakat terdapat berbagai golongan dan aliran yang beraneka ragam,
masing-masing mempunyai kepentingan sendiri, akan tetapi kepentingan bersama itu
mengharuskan adanya ketertiban dan keamanan dalam kehidupan sehari-hari dalam
bentuk peraturan yang disepakati bersama, yang mengatur tingkah laku dalam
masyarakat, yang disebut peraturan hidup.
Untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan kehidupan dengan aman, tertib dan
damai tanpa gangguan tersebut, maka diperlukan suatu tata (orde=ordnung), dan tata itu
diwujudkan dalam "aturan main" yang menjadi pedoman bagi segala pergaulan kehidupan
sehari-hari, sehingga kepentingan masing-masing anggota masyarakat terpelihara dan
terjamin. Setiap anggota masyarakat mengetahui "hak dan kewajibannya masing-masing
sesuai dengan tata peraturan", dan tata itu lazim disebut "kaedah" (bahasa Arab), dan
"norma" (bahasa Latin) atau ukuran-ukuran yang menjadi pedoman, norma-norma
tersebut mempunyai dua macam menurut isinya, yaitu:
a. Perintah, yang merupakan keharusan bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh
karena akibatnya dipandang baik.
b. Larangan, yang merupakan keharusan bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu
oleh karena akibatnya dipandang tidak baik.
Artinya norma adalah untuk memberikan petunjuk kepada manusia bagaimana
seseorang hams bertindak dalam masyarakat serta perbuatan-perbuatan mana yang
harus dijalankannya, dan perbuatan-perbuatan mana yang harus dihindari (Kansil,
1989:81). Norma-norma itu dapat dipertahankan melalui sanksi-sanksi, yaitu berupa
ancaman hukuman terhadap siapa yang telah melanggarnya. Tetapi dalam kehidupan
masyarakat yang terikat oleh peraturan hidup yang disebut norma, tanpa atau
dikenakan sanksi atas pelanggaran, bila seseorang melanggar suatu norma, maka akan
dikenakan sanksi sesuai dengan tingkat dan sifatnya suatu pelanggaran yang terjadi,
misalnya sebagai berikut:
• Semestinya tahu aturan tidak akan berbicara sambil menghisap rokok di hadapan
tamu atau orang yang dihormatinya, dan sanksinya hanya berupa celaan karena
dianggap tidak sopan walaupun merokok itu tidak dilarang.
Seseorang tamu yang hendak pulang, menurut tata krama harus diantar sampai di
muka pintu rumah atau kantor, bila tidak maka sanksinya hanya berupa celaan
karena dianggap sombong dan tidak menghormati tamunya.
• Mengangkat gagang telepon setelah di ujung bunyi ke tiga kalinya serta
mengucapkan salam, dan jika mengangkat telepon sedang berdering dengan kasar,
maka sanksinya dianggap "intrupsi" adalah menunjukkan ketidaksenangan yang
tidak sopan dan tidak menghormati si penelepon atau orang yang ada disekitarnya.
• Orang yang mencuri barang milik orang lain tanpa sepengetahuan pemiliknya,
maka sanksinya cukup berat dan bersangkutan dikenakan sanksi hukuman, baik
hukuman pidana penjara maupun perdata (ganti rugi).
4
Kemudian norma tersebut dalam pergaulan hidup terdapat empat (4) kaedah atau
norma, yaitu norma agama, kesusilaan, kesopanan dan hukum (lihat Lampiran No. 6).
Dalam pelaksanaannya, terbagi lagi menjadi norma-norma umum (non hukum) dan
norma hukum, pemberlakuan norma-norma itu dalam aspek kehidupan dapat
digolongkan ke dalam dua macam kaidah, sebagai berikut:
1. Aspek kehidupan pribadi (individual) meliputi:
a. Kaidah kepercayaan untuk mencapai kesucian hidup pribadi atau kehidupan
yang beriman.
b. Kehidupan kesusilaan, nilai moral, dan etika yang tertuju pada kebaikan hidup
pribadi demi tercapainya kesucian hati nu-rani yang berakhlak berbudi luhur
(akhlakul kharimah).
2. Aspek kehidupan antar pribadi (bermasyarakat) meliputi:
a. Kaidah atau norma-norma sopan-santun, tata krama dan etiketdalam pergaulan
sehari-hari dalam bermasyarakat (pleasantliving together).
b. Kaidah-kaidah hukum yang tertuju kepada terciptanya ketertiban, kedamaian dan
keadilan dalam kehidupan bersama atau bermasyarakat yang penuh dengan
kepastian atau ketenteraman (peaceful living together).
Sedangkan masalah norma non hukum adalah masalah yang cukup penting dan
selanjutnya akan dibahas secara lebih luas mengenai kode perilaku dan kode profesi
Humas/PR, yaitu seperti nilai-nilai moral, etika, etis, etiket, tata krama dalam pergaulan
sosial atau bermasyarakat, sebagai nilai aturan yang telah disepakati bersama, dihormati,
wajib dipatuhi dan ditaati.
Norma moral tersebut tidak akan dipakai untuk menilai seorang dokter ketika
mengobati pasiennya, atau dosen dalam menyampaikan materi kuliah terhadap para
mahasiswanya, melainkan untuk menilai bagaimana sebagai profesional tersebut
menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik sebagai manusia yang berbudi luhur,
juiur, bermoral, penuh integritas dan bertanggung jawab.
Terlepas dari mereka sebagai profesional tersebut jitu atau tidak dalam
memberikan obat sebagai penyembuhnya, atau metodologi dan keterampilan dalam
memberikan bahan kuliah dengan tepat. Dalam hal ini yang ditekankan adalah "sikap
atau perilaku" mereka dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai profesional yang
diembannya untuk saling menghargai sesama atau kehidupan manusia.
Pada akhirnya nilai moral, etika, kode perilaku dan kode etik standard profesi
adalah memberikan jalan, pedoman, tolok ukur dan acuan untuk mengambil keputusan
tentang tindakan apa yang akan dilakukan dalam berbagai situasi dan kondisi tertentu
dalam memberikan pelayanan profesi atau keahliannya masing-masing. Pengambilan
keputusan etis atau etik, merupakan aspek kompetensi dari perilaku moral sebagai
seorang profesional yang telah memperhitungkan konsekuensinya, secara matang baikburuknya
akibat yang ditimbulkan dari tindakannya itu secara obyektif, dan sekaligus memiliki
tanggung jawab atau integritas yang tinggi. Kode etik profesi dibentuk dan
5
disepakati oleh para profesional tersebut bukanlah ditujukan untuk melindungi
kepentingan individual (subyektif), tetapi lebih ditekankan kepada kepentingan yang lebih
luas (obyektif).
Etiket
Pengertian etiket dan etika sering dicampuradukkan, padahal kedua istilah
tersebut terdapat arti yang berbeda, walaupun ada persamaannya. Istilah etika
sebagaimana dijelaskan sebelumnya adalah berkaitan dengan moral (mores), sedangkan
kata etiket adalah berkaitan dengan nilai sopan santun, tata krama dalam pergaulan
formal. Persamaannya adalah mengenai perilaku manusia secara normatif yang etis.
Artinya memberikan pedoman atau norma-norma tertentu yaitu bagaimana seharusnya
seseorang itu melakukan perbuatan dan tidak melakukan sesuatu perbuatan.
Istilah etiket berasal dari Etiquette (Perancis) yang berarti dari awal suatu kartu
undangan yang biasanya dipergunakan semasa raja-raja di Perancis mengadakan
pertemuan resmi, pesta dan resepsi untuk kalangan para elite kerajaan atau bangsawan.
Dalam pertemuan tersebut telah ditentukan atau disepakati berbagai peraturan atau tata
krama yang harus dipatuhi, seperti cara berpakaian (tata busana), cara duduk, cara
bersalaman, cara berbicara, dan cara bertamu dengan si kap serta perilaku yang penuh
sopan santun dalam pergaulan formal atau resmi.
Definisi etiket, menurut para pakar ada beberapa pengertian, yaitu merupakan
kumpulan tata cara dan sikap baik dalam pergaulan antar manusia yang beradab.
Pendapat lain mengatakan bahwa etiket adalah tata aturan sopan santun yang disetujui
oleh masyarakat tertentu dan menjadi norma serta panutan dalam bertingkah lake sebagai
anggota masyarakat yang baik dan menyenangkan.
berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat
dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu "Mos" dan
dalam bentuk jamaknya "Mores", yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup
seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari halhal
tindakan yang buruk.
Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan seharihari
terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang
dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. Istilah
lain yang identik dengan etika, yaitu:
- Susila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup
(sila) yang lebih baik (su).
- Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak.
Filsuf Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia, menjelaskan tentang
pembahasan Etika, sebagai berikut:
- Terminius Techicus
Pengertian etika dalam hal ini adalah, etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang
mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia.
- Manner dan Custom
Membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang
melekat dalam kodrat manusia (In herent in human nature) yang terikat dengan
pengertian "baik dan buruk" suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.
Pengertian dan definisi Etika dari para filsuf atau ahli berbeda dalam pokok perhatiannya;
antara lain:
a. Merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat dari
hak (The principles of morality, including the science of good and the nature of the right)
b. Pedoman perilaku, yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama dari
kegiatan manusia. (The rules of conduct, recognize in respect to a particular class of
human actions)
c. Ilmu watak manusia yang ideal, dan prinsip-prinsip moral sebagai individual. (The
science of human character in its ideal state, and moral principles as of an individual)
d. Merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban (The science of duty)
Macam-macam E t i k a
Dalam membahas Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan
kesusilaan atau etis, yaitu sama halnya dengan berbicara moral (mores). Manusia
2
disebut etis, ialah manusia secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat
hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihak
yang lainnya, antara rohani dengan jasmaninya, dan antara sebagai makhluk berdiri
sendiri dengan penciptanya. Termasuk di dalamnya membahas nilainilai atau normanorma
yang dikaitkan dengan etika, terdapat dua macam etika (Keraf: 1991: 23), sebagai
berikut:
Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku
manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang
bernilai. Artinya Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya,
yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan
situasi dan realitas yang membudaya. Da-pat disimpulkan bahwa tentang kenyataan
dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan
dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya
dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan
apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi Etika Normatif merupakan norma-norma yang dapat
menuntun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang
buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
Dari berbagai pembahasan definisi tentang etika tersebut di atas dapat
diklasifikasikan menjadi tiga (3) jenis definisi, yaitu sebagai berikut:
- Jenis pertama, etika dipandang sebagai cabang filsafat yang khusus membicarakan
tentang nilai baik dan buruk dari perilaku manusia.
- Jenis kedua, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang membicarakan baik
buruknya perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Definisi tersebut tidak melihat
kenyataan bahwa ada keragaman norma, karena adanya ketidaksamaan waktu dan
tempat, akhirnya etika menjadi ilmu yang deskriptif dan lebih bersifat sosiologik.
- Jenis ketiga, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat normatif, dan
evaluatif yang hanya memberikan nilai baik buruknya terhadap perilaku manusia.
Dalam hal ini tidak perlu menunjukkan adanya fakta, cukup informasi, menganjurkan
dan merefleksikan. Definisi etika ini lebih bersifat informatif, direktif dan reflektif.
Norma dan Kaidah
Di dalam kehidupan sehari-hari sering dikenal dengan istilah norma-norma atau
kaidah, yaitu biasanya suatu nilai yang mengatur dan memberikan pedoman atau
patokan tertentu bagi setiap orang atau masyarakat untuk bersikap tindak, dan
berperilaku sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah disepakati bersama. Patokan
atau pedoman tersebut sebagai norma (norm) atau kaidah yang merupakan standar
3
yang harus ditaati atau dipatuhi (Soekanto: 1989:7).
Kehidupan masyarakat terdapat berbagai golongan dan aliran yang beraneka ragam,
masing-masing mempunyai kepentingan sendiri, akan tetapi kepentingan bersama itu
mengharuskan adanya ketertiban dan keamanan dalam kehidupan sehari-hari dalam
bentuk peraturan yang disepakati bersama, yang mengatur tingkah laku dalam
masyarakat, yang disebut peraturan hidup.
Untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan kehidupan dengan aman, tertib dan
damai tanpa gangguan tersebut, maka diperlukan suatu tata (orde=ordnung), dan tata itu
diwujudkan dalam "aturan main" yang menjadi pedoman bagi segala pergaulan kehidupan
sehari-hari, sehingga kepentingan masing-masing anggota masyarakat terpelihara dan
terjamin. Setiap anggota masyarakat mengetahui "hak dan kewajibannya masing-masing
sesuai dengan tata peraturan", dan tata itu lazim disebut "kaedah" (bahasa Arab), dan
"norma" (bahasa Latin) atau ukuran-ukuran yang menjadi pedoman, norma-norma
tersebut mempunyai dua macam menurut isinya, yaitu:
a. Perintah, yang merupakan keharusan bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh
karena akibatnya dipandang baik.
b. Larangan, yang merupakan keharusan bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu
oleh karena akibatnya dipandang tidak baik.
Artinya norma adalah untuk memberikan petunjuk kepada manusia bagaimana
seseorang hams bertindak dalam masyarakat serta perbuatan-perbuatan mana yang
harus dijalankannya, dan perbuatan-perbuatan mana yang harus dihindari (Kansil,
1989:81). Norma-norma itu dapat dipertahankan melalui sanksi-sanksi, yaitu berupa
ancaman hukuman terhadap siapa yang telah melanggarnya. Tetapi dalam kehidupan
masyarakat yang terikat oleh peraturan hidup yang disebut norma, tanpa atau
dikenakan sanksi atas pelanggaran, bila seseorang melanggar suatu norma, maka akan
dikenakan sanksi sesuai dengan tingkat dan sifatnya suatu pelanggaran yang terjadi,
misalnya sebagai berikut:
• Semestinya tahu aturan tidak akan berbicara sambil menghisap rokok di hadapan
tamu atau orang yang dihormatinya, dan sanksinya hanya berupa celaan karena
dianggap tidak sopan walaupun merokok itu tidak dilarang.
Seseorang tamu yang hendak pulang, menurut tata krama harus diantar sampai di
muka pintu rumah atau kantor, bila tidak maka sanksinya hanya berupa celaan
karena dianggap sombong dan tidak menghormati tamunya.
• Mengangkat gagang telepon setelah di ujung bunyi ke tiga kalinya serta
mengucapkan salam, dan jika mengangkat telepon sedang berdering dengan kasar,
maka sanksinya dianggap "intrupsi" adalah menunjukkan ketidaksenangan yang
tidak sopan dan tidak menghormati si penelepon atau orang yang ada disekitarnya.
• Orang yang mencuri barang milik orang lain tanpa sepengetahuan pemiliknya,
maka sanksinya cukup berat dan bersangkutan dikenakan sanksi hukuman, baik
hukuman pidana penjara maupun perdata (ganti rugi).
4
Kemudian norma tersebut dalam pergaulan hidup terdapat empat (4) kaedah atau
norma, yaitu norma agama, kesusilaan, kesopanan dan hukum (lihat Lampiran No. 6).
Dalam pelaksanaannya, terbagi lagi menjadi norma-norma umum (non hukum) dan
norma hukum, pemberlakuan norma-norma itu dalam aspek kehidupan dapat
digolongkan ke dalam dua macam kaidah, sebagai berikut:
1. Aspek kehidupan pribadi (individual) meliputi:
a. Kaidah kepercayaan untuk mencapai kesucian hidup pribadi atau kehidupan
yang beriman.
b. Kehidupan kesusilaan, nilai moral, dan etika yang tertuju pada kebaikan hidup
pribadi demi tercapainya kesucian hati nu-rani yang berakhlak berbudi luhur
(akhlakul kharimah).
2. Aspek kehidupan antar pribadi (bermasyarakat) meliputi:
a. Kaidah atau norma-norma sopan-santun, tata krama dan etiketdalam pergaulan
sehari-hari dalam bermasyarakat (pleasantliving together).
b. Kaidah-kaidah hukum yang tertuju kepada terciptanya ketertiban, kedamaian dan
keadilan dalam kehidupan bersama atau bermasyarakat yang penuh dengan
kepastian atau ketenteraman (peaceful living together).
Sedangkan masalah norma non hukum adalah masalah yang cukup penting dan
selanjutnya akan dibahas secara lebih luas mengenai kode perilaku dan kode profesi
Humas/PR, yaitu seperti nilai-nilai moral, etika, etis, etiket, tata krama dalam pergaulan
sosial atau bermasyarakat, sebagai nilai aturan yang telah disepakati bersama, dihormati,
wajib dipatuhi dan ditaati.
Norma moral tersebut tidak akan dipakai untuk menilai seorang dokter ketika
mengobati pasiennya, atau dosen dalam menyampaikan materi kuliah terhadap para
mahasiswanya, melainkan untuk menilai bagaimana sebagai profesional tersebut
menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik sebagai manusia yang berbudi luhur,
juiur, bermoral, penuh integritas dan bertanggung jawab.
Terlepas dari mereka sebagai profesional tersebut jitu atau tidak dalam
memberikan obat sebagai penyembuhnya, atau metodologi dan keterampilan dalam
memberikan bahan kuliah dengan tepat. Dalam hal ini yang ditekankan adalah "sikap
atau perilaku" mereka dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai profesional yang
diembannya untuk saling menghargai sesama atau kehidupan manusia.
Pada akhirnya nilai moral, etika, kode perilaku dan kode etik standard profesi
adalah memberikan jalan, pedoman, tolok ukur dan acuan untuk mengambil keputusan
tentang tindakan apa yang akan dilakukan dalam berbagai situasi dan kondisi tertentu
dalam memberikan pelayanan profesi atau keahliannya masing-masing. Pengambilan
keputusan etis atau etik, merupakan aspek kompetensi dari perilaku moral sebagai
seorang profesional yang telah memperhitungkan konsekuensinya, secara matang baikburuknya
akibat yang ditimbulkan dari tindakannya itu secara obyektif, dan sekaligus memiliki
tanggung jawab atau integritas yang tinggi. Kode etik profesi dibentuk dan
5
disepakati oleh para profesional tersebut bukanlah ditujukan untuk melindungi
kepentingan individual (subyektif), tetapi lebih ditekankan kepada kepentingan yang lebih
luas (obyektif).
Etiket
Pengertian etiket dan etika sering dicampuradukkan, padahal kedua istilah
tersebut terdapat arti yang berbeda, walaupun ada persamaannya. Istilah etika
sebagaimana dijelaskan sebelumnya adalah berkaitan dengan moral (mores), sedangkan
kata etiket adalah berkaitan dengan nilai sopan santun, tata krama dalam pergaulan
formal. Persamaannya adalah mengenai perilaku manusia secara normatif yang etis.
Artinya memberikan pedoman atau norma-norma tertentu yaitu bagaimana seharusnya
seseorang itu melakukan perbuatan dan tidak melakukan sesuatu perbuatan.
Istilah etiket berasal dari Etiquette (Perancis) yang berarti dari awal suatu kartu
undangan yang biasanya dipergunakan semasa raja-raja di Perancis mengadakan
pertemuan resmi, pesta dan resepsi untuk kalangan para elite kerajaan atau bangsawan.
Dalam pertemuan tersebut telah ditentukan atau disepakati berbagai peraturan atau tata
krama yang harus dipatuhi, seperti cara berpakaian (tata busana), cara duduk, cara
bersalaman, cara berbicara, dan cara bertamu dengan si kap serta perilaku yang penuh
sopan santun dalam pergaulan formal atau resmi.
Definisi etiket, menurut para pakar ada beberapa pengertian, yaitu merupakan
kumpulan tata cara dan sikap baik dalam pergaulan antar manusia yang beradab.
Pendapat lain mengatakan bahwa etiket adalah tata aturan sopan santun yang disetujui
oleh masyarakat tertentu dan menjadi norma serta panutan dalam bertingkah lake sebagai
anggota masyarakat yang baik dan menyenangkan.
Subscribe to:
Posts (Atom)